Friday 3 August 2018

Berikut Cara Pencegahan Gigi Berlubang Untuk Anak Usia Dini






Merawat gigi anak-anak balita memang susah-susah gampang, apa pasal? Sebab anak-anak belum begitu mengerti pentingnya merawat gigi, dan belum mengerti bahwa gigi adalah aset terbesar jika ingin tampil lebih percaya diri, untuk itulah anak perlu diberi banyak ilmu dan nasehat tentang pencegahan gigi berlubang

Naqib contohnya, anak pertama saya ini sedari kecil sudah saya tanamkan pentingnya merawat gigi. Dimulai dari usia 6 bulan ketika gigi susunya tumbuh pertama kali. Sikat gigi silikon adalah sikat gigi pertamanya, tanpa pasta gigi. Pagi dan malam sebelum tidur selalu saya ajarkan cara merawat gigi. Lalu ketika usianya mulai bertambah, kesadaran menyikat gigi terus saya tanamkan, mengingat giginya semakin banyak dan dia mulai mengenal makanan manis. Pasta gigi yang tidak mengandung fluoride menjadi solusi saat itu, awalnya Naqib malas untuk selalu menyikat gigi, namun ketika dia mulai merasakan sakit gigi, keluarlah jurus pamungkas saya untuk ‘mengomeli’nya, “Makannya, sikat gigi. Tuh kan sakit gigi, itu akibat Naqib malas menyikat gigi” sahut saya. Semenjak sakit gigi itulah, Naqib mulai mau menyikat gigi secara rutin, bahkan ketika malam tidak menyikat gigi ia tidak akan bisa tidur. Lalu apa trik lain, jika anak mulai malas menyikat gigi?

Jangan lupa mengajak anak untuk rutin ke dokter gigi

 Ada beberapa trik agar anak mau menyikat giginya, ini yang saya terapkan juga pada Naqib :
·         Tidak lupa terus memberitahunya bahwa menyikat gigi itu sangatlah penting, dan selalu ingatkan jika anak lupa menggosok gigi, maka giginya akan sakit
·         Memperlihatkan video animasi cara merawat gigi dengan benar, atau memperlihatkannya game tentang gigi yang tidak terawat dengan baik. Waktu itu sih Naqib saya perlihatkan game animasi tentang gigi yang terawat kemudian bisa menjadi berlubang jika tidak menggosok giginya, anak jika ditakut-takuti tentang hal ini pasti akan lebih mengerti dan akhirnya mau menyikat giginya secara rutin.
·         Menyikat gigi bersama-sama dengan anak akan membuat anak lebih mengerti cara menyikat gigi dengan benar dan cara ini cukup membuat anak merasa menyikat gigi itu menyenangkan karena dilakukan bersama dengan orangtua
·         Memberikan contoh positif tentang anak yang tidak mau merawat giginya. Jadi waktu itu ada sepupu saya main kerumah, dan giginya terlihat bolong-bolong dan ompong, selain itu terlihat hitam dan sangat tidak enak dilihat. Melihat hal ini Naqib yang kritis pun bertanya, “Bu, giginya dia kenapa kok bolong dan hitam-hitam?” saya pikir inilah kesempatan saya untuk memberikan edukasi pada Naqib, “Itu gara-gara dia malas menyikat gigi makannya giginya jadi hitam-hitam, berlubang dan yang pasti sakit kalau dibiarkan. Naqib mau giginya kayak gitu?” dia menggeleng, “Makannya rajin sikat gigi ya?” nah semenjak saat itu Naqib semakin rajin menyikat gigi, jika dia malas menyikat gigi saya tinggal menyebutkan nama sepupu saya itu untuk menakut-nakutinya agar kembali mau menyikat giginya.
·         Memberikan pasta gigi dan sikat gigi yang lucu yang disukai anak. Jika alat peraganya saja sudah membuat anak tertarik, dia pasti akan semangat menyikat giginya. Selain itu perhatikan juga sikat gigi yang dipakai anak, jangan pilih yang terlalu keras, sebab sikat gigi yang membuat sakit giginya akan membuatnya jera dan akhirnya anak malas menyikat gigi. Saya juga selalu memberikannya pasta gigi yang terdapat hadiah di dalamnya, agar anak semakin suka menyikat gigi

Selain anak yang harus dituntut untuk semangat menyikat gigi, kita sebagai orangtua juga jangan putus asa dan malas mengajarkan hal ini pada anak. Kalau anaknya sudah rajin tapi orangtuanya malas, yah sama aja dong :D

4 comments :

  1. Ajak gosok gigi bareng biar seru hehehe

    ReplyDelete
  2. Mengajak sikat gigi bareng dan merawat gigi bareng bisa jadi metode pembelajaran untuk anak yang bagus.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)