Wednesday 14 March 2012

Hare gene pakai Bebeh?

Seorang teman menulis status di FB..
Ngenes : Dikampus,yg lain pada tukeran pin BB, ngerumpiin tentang BB. Lha aku? Melongo kayak kebo bego,wkwkwkwk :D :P
Atau
Hari gini elo nggak punya BB? Aduh.. gimana bisa komunikasi!
Kasihan, mungkin dia sudah termakan ngalay anak-anak yang demen pakai BB, awal kemunculan BB alias BlackBerry bikin panas. Mulai booming di tahun 2009 pembeli BB bak kacang goreng, sehingga tidak bisa dibedakan lagi mana negara miskin mana negara kaya, lah konon kabarnya Indonesia sebagai pengguna BB terbesar loh, dengan harganya yang fantastis apa pantas dibilang negara miskin? Saya rasa tidak.
BB pun kemudian memudahkan para pekerja kantoran,mereka yang sibuk dengan banyak aktifitas dan harus terkait dengan Email tertolong dengan adanya BB, karena pada BB mempunyai fiturpush email, jaringan sendiri, messenger sendiri, ditahun 2009 pengguna yang memakai BB terbilang sangat elegan, waw! Bagaimana tidak, hanya orang-orang yang mempunyai BBlah yang bisa berkomunikasi satu sama lain dengan bertukar kode PIN. Yang tidak punya kode PIN? Gigit jari deh nggak bisa komunikasi dengan temennya.
Lalu BB pun berlanjut dengan kisah-kisah yang tragis. Yang saya baca di banyak media. Padahal sejatinya BB ini kan pantesnya buat orang yang bekerja, kok malah disalahgunakan ya?
  1. Ada seorang anak yang tidak mau sekolah karena tidak dibelikan BB oleh Ayahnya. Alasannya, teman-temannya selalu mengirim berita tentang tugas atau sebuah pertemuan lewat BBM. Gila, keren ya anak sekarang!
  2. Ada seorang ibu yang asyik BBMan dengan teman-temannya. Sampai lupa memperhatikan bayinya yang kehabisan napas tertindih bantal. Konon kabarnya sampai di kantor polisi pun si ibu masih asyik BBMan sampai suaminya geram dan melempar BB tersebut dan pecah. Sukur!
  3. Remaja-remaja kita, para pengguna BB. Tidak dijalan, tidak didalam angkot, dimanapun, jika mereka memegang BB sibuk mengutak-atik BBnya, sampai tak melihat jalan. Sampai banyak temen-temen saya pengguna non-BB bilang, “Gue nggak mau pakai BB, ntar dibilang Autis!” nah loh, kata ‘AUTIS’ itu sudah berarti fatal, anak-anak yang betul-betul autis hanya konsentrasi di satu pekerjaan saja tanpa memperdulikan pekerjaan dan orang-orang disekitarnya. Apakah para pengguna BB sedemikian parahnya? Maybe..