Aku hanyalah pendatang. Aku pun tak menyangka bisa tinggal di daerah timur Indonesia. Maluku. Lebih tepatnya lagi, Ambon. Yah Ambon manise.
Tak perlu aku jelaskan bagaimana aku berjodoh dengan suamiku yang bekerja di Ambon ini. Yang jelas ia juga tak menyangka, jika ia mendapat tugas kenegaraan di wilayah ini. Semuanya adalah takdir.
Awalnya aku dan suamiku merasa terasing tinggal di sini, jauh dari keluarga, orangtua, dan teman. Berbeda bahasa, adat istiadat, waktu, bahkan pola makan. Tapi, seiring berjalannya waktu. Kami justru lebih merasakan ketenangan tinggal di Ambon, dibanding tinggal di Ibukota. Walaupun kata orang dahulunya, Ambon adalah daerah sejuta konflik. Tapi kami tak merasa ini adalah daerah konflik. Karena semua itu telah berlalu dan tak perlu diingat lagi kesalahan-kesalahan di masa lampau. Ambon tak pernah macet, bebas polusi dan memiliki masyarakat yang ramah. Bagiku, daerah ini sangat memanjakan mata, menawarkan sejuta inspirasi, dan membuatku semakin cinta Indonesia. Mengapa?