"Walaupun
orang punya pendidikan rendah, tapi kalau dia punya attitude. Dia akan keliatan
sangat berkelas. Ya sebaliknya, mau pendidikannya tinggi sekalipun kalau dia ga
punya etika tetap aja murahan" pesan ini selalu saja disampaikan ibu saya
kapan pun ga kenal waktu, sampai saya menganggap ibu saya ibu paling bawel
sedunia. Dari sejenis pakaian, omongan, sikap sampai hal remeh temeh ibu saya
selaluuuuuu saja mengkaitkan dengan etika.
Misalnya
:
- Kalau ke rumah orang jangan ketok pintu terlalu keras, ngomong dipikir dulu sebelum dilontarkan, makan jangan berdecap
- Hormati tetangga, karena kalau kamu jauh tetangga adalah sodara paling dekat
- Kalau nggak mau ditampar jangan nampar orang, kalau nggak mau disakitin jangan nyakitin orang
- Nuangin air ke gelas jangan terlalu penuh minimal 1,5 cm dari bibir garis, *oh meen ini gimana ngitungnya T_T*, kalau makan kaki jangan naik. Nggak sopan.
- Jangan ngomong keras ke ortu, jangan menatap wajah ortu kalau ngomong, bla..bla…bla….
Banyaaaak
banget etika non formal dan formal. Sampai-sampai otak saya dijejali dengan
etika, etika, etika!! Pusing
Mungkin
saya ini
anak yang bebal atau ibu saya terlalu memaksakan bentuk apapun bertema attitude, pesan ini ga sepenuhnya
meresap ke hati dan ga serius saya jalani. Pesan saya untuk orangtua, jangan
terlalu memaksakan apapun dalam waktu yang bersamaan, kalau anak anda ingin
seperti yang anda inginkan. Semakin dijejali, semakin anak anda tak faham.
Memberi contoh dengan perilaku saya rasa lebih manusiawi daripada dijejali
dengan banyak ocehan yang bisa saja kita sendiri juga melanggarnya.
Sampai
bertahun kemudian suami saya menyampaikan dengan bahasa yang lebih saya pahami,
"Pendidikan
orang boleh setinggi langit. Tapi kalau dia ga punya adab ga punya etika.
Tetaplah ilmunya ngga ada gunanya, NOL! Percuma belajar sampai Amerika tapi
sama ulama menghujat, sesama manusia ga menghargai, sombong dengan ilmunya tapi
ga punya tatakrama. Dia tetap seperti orang bodoh yg berilmu"
Masih inget sama orang yang ngomong 'ndasmu' kemaren pada
seorang guru besar di Twitter? Itu contoh orang berilmu tinggi tapi cetek
etikanya. Saya ngga bosen ngomong ini, karena bangsa kita aduhai krisis sekali
moral dan etika. Maaf saya juga bukan orang yang beretika tapi saya mau belajar
memperbaikinya. Saya takut kalau anak saya tidak mempelajari adab dan akhlak, ia bisa jadi generasi pengekor yang menghujat ulama di masa depan. Ngeri!
Sungguh
saya nggak bangga anak saya bisa baca tulis di usia dini kalau dia nggak mengerti
etika. Dia kasar dengan temannya, susah berbagi, tidak mau mengalah, tidak punya adab dengan
orangtua, lupa membaca doa, dan banyak hal remeh-temeh yang semestinya bisa
kita ajarkan sejak usia dini sebelum ia mengenal baca-tulis. Dan ini sebetulnya
hal yang lebih penting. Sebelum belajar baca-tulis.
Baca juga : Lapangan merdeka Ambon
Baca juga : Lapangan merdeka Ambon
Itulah
mengapa, saya belum mau memasukkan anak saya ke PAUD ketika usianya menginjak 3
tahun, walaupun sekeliing saya mencecar, “Nggak apa-apa, buat main aja dulu”
bagi saya main bisa dimana saja, dirumah, dengan temannya, di mall pada
playground, nggak mesti masuk PAUD dulu. Bagi saya, apa fungsinya ibu dirumah,
kalau enggan mendidik anak, enggan mengajak main anak, ini prinsip saya ya,
saya mohon ibu-ibu yang membaca ini jangan tersinggung karena pola pendidikan
setiap rumah tangga pasti berbeda. Bagi bapaknya juga begitu, usia sekolah kan
5 tahun, jangan terlalu buru-buru memasukkan anak ke sekolah kalau ia belum
siap dan belu mengerti etika dasar.
Apakah itu etika dasar?
Saya
tanamkan dalam otak anak, ia harus bisa menguasai 3 kata ajaib sebelum masuk ke
sekolah yaitu, Tolong,
Terimakasih, dan Maaf. Inilah etika paling dasar yang saya
ajarkan dirumah.
Tolong, agar ketika
disekolah ia bisa berlaku sopan pada siapa saja, meminta sesuatu dengan kata ‘tolong’,
tolong adalah kata yang terhormat. Apa jadinya ketika dia minta sesuatu pada
temannya, gurunya tanpa menyertakan kata tolong, dia pasti tidak akan disegani
teman-temannya.
Maaf, agar suatu
hari nanti jika ia salah dengan temannya ia bertenggang rasa menyelesaikan
masalahnya sendiri, tidak ada campur tangan orangtua marah pada orangtua lain
dalam hal ini. Ia mempunyai jiwa yang besar mau mengakui kesalahannya.
Terimakasih,
agar dia bisa menghargai pemberian orang, bisa
menghargai pertolongan orang dan bisa merendahkan hatinya pada orang
lain. 3 kata ajaib juga pastinya akan membuat gurunya sayang padanya. Kalau
guru sudah sayang, anak saya walaupun tidak pintar, Insya Allah ilmunya akan
berkah dan dalam dirinya tertanam akhlak mulia.
Taulah
mengapa santri-santri di desa itu cepat sekali menghapal Al-Quran? Karena
mereka santun dan hormat pada guru. Mereka berebut mencium tangan, berebut
membawakan sandal, jalan menunduk, tak berani ngomong keras dll
.
Baca juga : Cicipi ikan asar khas Maluku
.
Baca juga : Cicipi ikan asar khas Maluku
Ulama
besar Indonesia Almarhum Habib Munzir Al-Musawa, bertahun-tahun di sekolahkan
di Yaman tak pernah belajar agama, beliau hanya menjaga sandal gurunya Habib
Umar setiap hari di depan majelis zikir. Jadi bayangin aja, ketika
teman-temannya sibuk menghapal Qur’an, belajar kitab, beliau hanya duduk di
muka pintu menjagakan sandal gurunya, kegiatan ini berlangsung sampai 2-3 tahun
terus begitu setiap hari. Tak ada yang menyangka, tapi kemudian beliau malah
menjadi salah satu ulama besar di Indonesia, hatinya lembut karena adab
terhadap orangtua yang begitu tinggi. Ilmu cepat sekali masuk karena sikap
santunya terhadap gurunya.
Itulah
sebabnya, saya lebih mementingkan pembelajaran adab dan akhlak di usia dininya,
sebab pelajaran moral ini begitu teramat sulit dipelajari, tidak seutuhnya juga
diajarkan disekolah. Walaupun anak saya tidak pintar, saya yakin kalau dia
punya adab dan akhlak yang baik terhadap siapa saja, ilmunya pasti akan cepat
masuk dan berkah untuk hidupnya.
Sudah jelaslah sekarang kenapa bangsa
ini mundur dalam pendidikan, mungkin Karena murid-muridnya banyak yang tidak
lagi menghormati guru..itu saja. Mungkin ini PR besar untuk banyak orangtua
Indonesia
Ambon, 81216
Anak sekarang susah sekali bilang kata "tolong" dan "maaf", bukan karena kurang didikan, tpi lebih pada orang-orang di sekeliling yang jarang ucap kata itu
ReplyDeleteLebih baik dari dalam rumah dihangatkan, jd walaupun lingkungan ga memberi pengaruh anak ga terpengaruh
DeleteFaktor internal juga memicu lho. Misal, bedanya orang tua zaman dulu dan sekarang. Kalau dulu, ortu menuntut anak, biar nggak pintar sekolah, yang penting kualitas agamanya bagus. Kalau sekarang mah, yang penting sekolah pinter biar dapat pekerjaan bagus. Agama belakangan
ReplyDeleteIyaaaa mudah2an kita nggak kyk gtu ya pak Biru
DeleteEtika memang paling penting buat diajarkan
ReplyDeleteBangeet
DeleteJadi ingat masa kecil dulu. "Kalau makan jangan pakai mangkok. Nanti bikin berat jodoh." "Kalau ada tamu, lewat di pintu belakang saja. Nggak sopan." :"D
ReplyDeleteWahahahaha itu sih mitos bukan etika wkwkwkwkk
DeleteApa yang kita tanam, akan kita tuai nanti. Jika ingin anak kita beretika di masa depan, kita harus memulainya dari sekarang.
ReplyDeleteYup bener bngt
DeleteAku terharu dengan moivasi ini. Mengingatkanku dengan tiap pesan orang tua dulu. :')
ReplyDeleteTerimakasih mba sudha mampir, saya ga bermksd bikin sedih loh ya hehe
DeleteSama mba anakku uda 3 tahun dan saya sebagai emaknya diberondong pertanyaan oleh sodara, tmn tetangga kok ga disekolahin siy ke PAUD saya hny jawab saya yg tahu kemampuan, kematangan anak saya untuk saat ini saya lebih prefer di sekolah ngaji dan sepakat sama mba attitude, ahlak yang jd poin utama. Nice reminder :)
ReplyDeleteTos... Kita orangtua yg sepemikiran
Deletemenanamkan akhlak baik ke anak harus kompak ya mba ortunya
ReplyDeleteHarus mba, Klo emak ngekang bapak ngebebasin dia bakal berasa dpt angin Dr bapaknya. Yg ada sama emaknya dia ngelawan, sama bapaknya dia nurut
DeleteTerima kasih sharenya say, jleb banget, apa kabar, sekarang dimana?
ReplyDeleteBaiiik teh Dedew, aku di Ambon skrg ;)
DeleteSetuju banget, jadi etika atau ahlak memang lebih tinggi dari ilmu, hehe
ReplyDeleteIya kang ;)
Deletenoted mba..., terimakasih udah share...
ReplyDeleteSama2, makasih udh mampir
DeleteSetuju mbak, pake banget setuju nya...
ReplyDeleteHahahahhaa
DeleteSetuju banget. Setinggi atau sehebat apapun seseorang, kalau ngga punya etika... duh bye bye deh....
ReplyDeleteGimana kalau buang ke laut? :p
DeleteSejak awal menurutku menamkan nilai moral itu wajib hukumnya, mba :)
ReplyDeleteTentu saja ;)
DeleteSejak dini anak2 kita perlu ditanamkan nilai2 etika utk saling menghormati melalalui ucapan2 yang santun.. makasih sdh memberi pencerahan ya..
ReplyDeleteSama2 mba, makasih sdh mampir
DeleteDua tahun menjaga sandal .... sesungguhnya beliau belajar banyak juga, ya.
ReplyDeleteMemang sih, belajar bisa dengan banyak cara.
Dan 3 kata itu ... waduh, orang dewasa sekarang banyak yang tak tahu mengatakannya.
Makannya kita jangan jadi bagian orangtua itu dah mak.. 💞
DeleteYap setuju sama 3 kata ajaibnya tolong,maaf dan terimakasih. Sebagai orangtua emng g ada sekolahnya makanya kita harus pandai2 mencari dan menggali ilmu dari siapapun dan manapun. Trmasuk aku yg lagi baca tulisan ini xixi salam kenal mbak
ReplyDeleteHihihi salam kenal balik, terimakasih sdh mampir ya ;)
DeleteKarena berakhlak baik pun juga bagian dari pintar 😊 iya pendidikan hidup dulu baru akademik, untuk anak usia dini. Nantinya baru seiring sejalan.
ReplyDeleteHuum, bagiku adab itu yg terpenting. Belajar eksak bsa sambil jalan kok ;)
Deletesuatu pemikiran yg sangat luar biasa bagus
ReplyDeleteMakasih
Deletedengan memiliki akhlak yang baik apalagi sopan santun itu membuat kita mudah mendapatkan rejeki dan segalanya
ReplyDeleteuntuk kita menjadi pintar itu mudah sekali karena ada guru yang mengajarkan kita, tapi kita memiliki ahlak yang baik itu sangatlah susah sekali....mohon arahannya agar akhlak saya lebih baik lagi....
ReplyDeleteLaaah.. wwkwk.. klo nulis komen jgn buru2 deh mas, masak jadi saya yg harus ngarahin akhlak situ?
Deletelingkungan'Mu adalah Guru'Mu
DeleteTerimakasih,,pengetahuan baru untuk saya sebagai orangtua juga sebagai pendidik usia dini,,semoga bisa saya terapkan untuk saya sendiri, dan anak didik saya
ReplyDeleteTulisannya sangat bagus sekali
Pintar
ReplyDeleteIblis pun lebi tinggi ilmunya dri pada manusia
Adhab
Tpi iblis gak mempunyai adhab yg baik ke penciptanya hingga iblis di kutuk haram masuk surga oleh sang maha pencipta alam semesta🙊🙊🙊🙊🙊
Saya sgt stju dgn jurus 3 kt ajaib it,tp mslhNa anak sy baru ini kumpul hdup dg sy,krna keadaan yg mmksa kmi hrus trpisah,sdgkn anak2 sy skrg sdh besar2,yg 1 umur 13th yg 1 Na umur 17th,jd kbiasaan hdup yg mrka bwa sehari hri,adlh ddikan dr orang lain,bgitu susah sy merubah kbiasaan buruk anak2 sy..smoga dg jurus in sy bs mrubah sdkit dmi sdkit kbiasaan buruk mreka...trmksih ilmuN mba..slm kenal..
ReplyDeleteSemoga bisa jdi pmbeljaran untuk semua ortu termasuk kami pribadi dan semoga sukses untuk semua ortu yg selalu berusaha memberikan dan mengajarkan yg terbaik untuk anak anaknya
ReplyDeleteSemoga kita org tua bisa mendidik anak anak dgn lebih baik yg memiliki akhlak dn moral. Bantu kami para org tua untuk bisa diberi arahan utk mendidik anak anak.
ReplyDelete