Monday 29 October 2018

85,6% Anak Sulit Makan Disebabkan Orangtuanya


                                                                                                                                     
                                

Sedikit cerita nih Moms, sebagai ibu muda saya ini nggak punya pengetahuan banyak mengenai pola makan anak, jadi sejak Naqib umur 6 bulan pertama kali yang saya kenalkan adalah biskuit bayi, kemudian merembet makan wortel, kentang, kadang pakai kaldu diblender, itu aja setiap hari. Kadang Naqib makan kentang pakai keju biar ada lemaknya, sesekali mengenalkan buah tetapi selalu dimuntahkan. Saya pikir dia nggak suka, maka pemberian makan buah di stop. Kadang saya blenderkan daging, makan pakai gasol, tapi jarang banget. Saat itu saya betul-betul minim pengetahuan soal makanan MPASI bayi. Ternyata banyaknya pengetahuan nggak menjamin kita berhasil praktek di lapangan. 
baca juga : waspada penyakit degeneratif

Menjelang 18 bulan, Naqib terkena anemia, intervensi orangtua membuat saya semakin depresi, sebab orangtua memaksa saya agar membuat Naqib terus-terusan gemuk. Bagi orangtua jaman dulu gemuk adalah tanda anak sehat, padahal tidak selamanya kan anak gemuk adalah anak sehat? Bisa jadi dia terkena obesitas, selama itu pula saya merasa saya adalah orangtua yang gagal. Sedih loh Moms. Oke, diluar ini sebaiknya kalau sudah berumah tangga, memang punya rumah sendiri lebih baik daripada harus tinggal sama orangtua. Saat itu saya ‘terpaksa’ tinggal sama orangtua, karena bapaknya Naqib sedang kuliah dan saya ‘dititipkan’ pada orangtua. Karena intervensi orangtua inilah membuat pola pikir saya jadi berantakan, dan saya jadi bingung harus berbuat apa pada Naqib, pola asuh seperti dikuasai orangtua, sedangkan saya anak kemarin sore dianggap tidak mengerti apa-apa. Sampai-sampai Naqib menjadi anak yang sulit sekali makan.
Melihat ketidakberesan yang saya alami, suami memutuskan untuk membawa saya kembali ke Ambon, kebetulan saat itu dia sudah selesai kuliah. 23 bulan usia Naqib kami semua pindah ke Ambon, saat inilah saya berfikir, bahwa daripada mendengarkan orangtua, saya pakai cara saya sendiri dalam mengasuh Naqib, saya mulai menyusun rencana, merubah pola makan Naqib dan memperbarui semangat.

baca juga : kenapa ada anak yang suka melawan orangtuanya?

Awalnya saya menyusun waktu makan agar Naqib lebih disiplin pada saat makan, misal dia harus bangun dari jam 6 pagi, makan setengah jam kemudian, kemudian saya ajak jalan-jalan. Selepas jalan-jalan Naqib saya mandikan, kelelahan dia akan tidur, bangun tidur pasti Naqib akan kelaparan, saya sediakan cemilan, misal susu UHT, kentang goreng, biskuit, coklat dll. Sekitar jam 1 siang Naqib saya paksa makan. Oh ya, saya juga membuat tabel perkembangan makan Naqib, misalnya hari 1 dia makan 8 suap, kalau misalnya hari ke 2 dia sudah makan 9 suap rasanya saya berhasil membuatnya lapar, Namun jika kurang, mungkin ada yang salah dari menunya. Setiap hari begitu terus. Saya hanya berfikir, untuk membuat anak lapar adalah membuat lambungnya menjadi besar, dan pola makan yang teratur tapi sering pasti akan membuat lambungnya membesar. Kira-kira selama setengah tahun begitu setap hari, sampai Naqib mau makan daging, ikan, ayam dan sayur-sayuran, beranjak besar saya kenalkan Naqib makanan bersantan. Saya kejar berat badannya, tingginya, tidak lupa saya berikan stimulus setiap hari. Alhamdulillah perjuangan membuahkan hasil, setelah tiga tahun Naqib jadi anak yang mudah sekali makan, bahkan dia akan mengingatkan saya jika dia merasa lapar, selepas makan pun jika ia butuh cemilan akan makan lagi, dimanapun, kapanpun, Naqib mudah makan dan mau makan apa saja, ketika bepergian pun saya tidak merasa kesulitan mencari makanan apa yang dia suka. Ternyata, apa yang saya lakukan dulu terjawab pada bincang edukatif pagi kemarin. Bertempat di Ocha & Bella - Morrissey Hotel Residences saya menghadiri bicara gizi, ‘Masalah dan Gangguan Makan pada Anak : Apa Dampak dan Penyebabnya?’

Mba Ruth tengah, Bu Nur Kanan

Padahal kan anak saya sudah saya masakin.
Mba Ruth Dian seorang emak dan Social Media Influencer bercerita kalau dulu anaknya nggak susah makan kemudian berubah menjadi pemilih makanan, nah yang dialami Mba Ruth ini sempat terjadi pada saya kan, kemudian keluhan mba Ruth dijawab oleh Dr.Nur Aisyah Wijaya, SpA(k) Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolk.
Setelah usia 6 bulan, anak wajib MPASI, karena kualitas ASI sudah pasti menurun, yang terjadi pada orangtua kebanyakan, jika anak tidak mau makan mereka pasrah, padahal yang seharusnya dilakukan adalah terus mencoba sampai anak mau, walaupun memang tidak boleh memaksa karena khawatir anak akan stress, tapi bagi anak bayi ada sesuatu yang bisa dimasukkan ke dalam mulut dan bisa ditelan kan hal baru, maka dari itu, harus pelan-pelan mengajarkan makan pada bayi. Pemberian makan pada anak pun dimulai ketika anak mampu menegakkan kepalanya dan menjulurkan lidahnya. Jika anak usia 6 bulan belum mampu menegakkan kepala, mom perlu konsultasikan ke dokter ya?

baca juga : manfaat bermain playground untuk anak

Lalu ketika anak yang tadinya mau makan tiba-tiba berubah menjadi sulit makan akan membuat orangtua menjadi kebingungan, siapa yang patut disalahkan? Nah, menurut peneltian 11 dokter anak se-Indonesia, 85,6% anak sulit makan adalah disebabkan orangtuanya. ‘Tapi kan saya sudah masakin anak saya? Apa tetap salah saya?’ begini mom, ada beberapa hal yang perlu mom ketahui :
Makan adalah aktifitas fisik yang dilakukan manusia, yaitu dengan memasukkan makanan ke dalam mulut yang melibatkan faktor fisik, psikologik, dan lingkungan. Ketika sebelum MPASI pun anak sebetulnya sudah makan tetapi teksturnya berbeda yakni berupa ASI (menyusui) dengan menyusui, anak akan belajar mengisap.  Proses anak gemar makan akan terjadi secara alami sebab pada saat pertama kali lahir dia diberi ASI, mulutnya akan memiliki ketrampilan mengisap-menelan kemudian pada saat MPASI anak akan belajar mengigit-mengunyah-menelan, semua ini adalah Stimulator bagi mulutnya. Selain itu ada faktor yang mempengaruhi anak gemar makan yakni, jadwal yang disiplin, interaksi antara ibu dan anak, dan lingkungan yang kondusif, nanti akan saya jelaskan dibawah ya mom.
Mungkin apa yang mom lakukan sudah maksimal, tapi apakah mom sudah memperhatikan 3 faktor berikut ketika anak dirumah susah sekali makan, seperti :

-          Mengidentifikasi faktor penyebab, dengan melihat apa yang sebenarnya terjadi pada anak, apakah ada gangguan pencernaan sehingga perutnya terasa begah, penyakit mulut seperti sariawan, gigi berlubang, kelainan/penyakit gigi-geligi dan rongga mulut atau tumbuh gigi, makanan yang disajikan tidak membuat anak berselera, anak tidak dilatih mengunyah melalui makanan MPASInya. Penyakit infeksi, seperti infeksi TBC, infeksi saluran kencing dll, atau penyakit non-infeksi seperti : jantung, paru, saraf dan otot, metabolic, endokrin, keganasan, dll

-          Mengevaluasi faktor dan dampak nutrisi, seperti mengukur berat badan (berat badan tetap, berat badan turun, stunting), tinggi badan, dan lingkar kepala

-          Melakukan upaya perbaikan dan menyadari kesalahan
Mungkin anak sulit makan memang sebab orangtua atau lingkungan, tetapi jika cepat menyadari, anak akan cepat tertolong. Misalnya dulu merasa kurang memberikan ASI pada anak, mengenalkan makanan padat terlalu lambat atau terlalu dini, pemberian makan kurang sesuai perkembangan, misal anak baru belajar makan di usia 6 bulan sudah diberi daging giling). Jadwal makan kurang luwes, misal anak baru selesai ngemil sudah dipaksa makan berat, ketidakcocokan (alergi), kesukaan (like) dan ketidaksukaan (dislike), makan tidak disiplin alias lebih dari 30 menit.

Zat gizi yang dibutuhkan untuk perkembangan anak

Ngomong-ngomong tentang upaya perbaikan, kepikiran nggak sih kalau pola makan yang kita lakukan untuk anak sudah benar? jangan-jangan menurut kita benar, eh ternyata masih salah. Waduh, bagaimanakah yang seharusnya kita lakukan terhadap anak yang susah makan? Simak ya mom..

-          Pemberian makan sesuai jadwal
Mom dirumah harus memiliki jadwal makan teratur (disiplin), ada 3x makanan utama (pagi, siang, malam) dan 2x makanan kecil. Jadi kan lambung manusia itu akan mulai kosong setiap 3 jam, mom bisa mulai atur jadwal makan si kecil dari saat dia bangun tidur sampai tidur lagi. Kalau Naqib dulu, jam 6 dia makan berat, misal nasi, roti. Setelah itu Naqib saya ajak jalan-jalan sampai lelah dan tertidur, sekitar jam 9 Naqib ngemil bisa berupa biskuit atau susu, nanti jam 12/13 siang dia makan berat lagi, lalu satu jam kemudian tidur, bangun jam 4 dia makan camilan, usahakan makannya tidak terlalu mengenyangkan, soalnya antara ngemil sore ke jadwal makan malam berdekatan tidak sampai 3 jam, jam 6 Naqib sudah makan berat, misalnya dia lapar malam hari saya kasih susu.
Makan pun tidak boleh lebih dari 30 menit, menurut dokter Nur, jika lewat dari 30 menit makanan yang tidak habis sebaiknya dihentikan, karena selain sudah dingin, teksturnya pasti sudah berubah dan tidak enak lagi dimakan.
Minum hanya boleh menggunakan air putih, jangan selingi dengan sirup, teh atau minuman manis lainnya, karena rasanya yang manis akan membuat anak kenyang lebih cepat (mengandung gula) atau teh, karena teh akan menyerap semua nutrisi yang masuk, jadi percuma ya makan hehe

Contoh jadwal makan anak usia 12-24 bulan :
06.00 : Susu tinggi kalori
08.00 : makan pagi (boosting kalori)
10.00 : Snack
12.00 : makan siang (boosting kalori)
14.00 : susu tinggi kalori
16.00 : Snack
18.00 : makan malam (boosting kalori)
20.00 : susu tinggi kalori

Antara jam 22-24-03 : berikan ASI (bila bayi bangun, kalau tidak bangun ya jangan dibangunkan, karena tidur juga merupakan tahap tumbuh kembang anak)  
                 
baca juga : ketika malaria menyerang saya

-          Jangan libatkan lingkungan yang seperti ini
Misalnya anak nggak mau makan, trus ibunya mengancam, “Awas kalau nggak mau makan nanti digigit tikus”, atau kalau anak nggak mau makan emak ngomel-ngomel, menurut dokter Nur, anak akan stress. Dulu sih saya kalau Naqib nggak mau makan, saya nangis, akhirnya dia mau makan, salah juga sih saya dulu. Syukurnya Naqib nggak stress dan depresi kalau nggak mau makan sekarang.
Jangan pula memberikan perangkat elektronik seperti gadget, hp, dll, mainan atau TV. Takutnya anak akan serius nonton, ibunya juga nonton, waktu makan jadi molor, padahal 30 menit makanan harus habis, syukur kalau ada koordinasi antara ibu dan anak, sambil nonton tangan ibu bisa konsen nyuapin. Atau jangan memberikan makanan sebagai hadiah, misalnya, “Nanti kalau kamu habis mama beliin coklat” suatu saat kalau mamanya nggak punya hadiah takutnya dia nggak mau makan, kan bahaya hehe.

-          Patuhi prosedur tata cara makan yang baik
Jika anak sudah mampu makan sendiri, ajari anak makan sendiri biar dia disiplin dan gerak motorik tubuhnya terlatih. Makan harus duduk-diam-jangan jalan-jalan.  Lalu, bila anak tidak mau makan seperti mengatupkan mulut, memalingkan kepala dan menangis) bisa tawarkan kembali makanan secara netral, tanpa membujuk dan memaksa. Namun bila anak tetap tidak mau makan, silahkan akhiri proses makan. Tetapi, orangtua jangan patah semangat mengajarkan anak untuk makan, anak harus diintervensi agar mau makan

Kenapa anak perlu makan?
Pertanyaannya dibalik deh mom, kenapa orang dewasa butuh makan? Pasti jawabannya, biar nggak kelaparan. Nah, sama seperti anak yang baru tumbuh, dia sangat butuh makan untuk pertumbuhannya, bahkan kebutuhan makan anak 2x lebih banyak dari orangtua. Selain untuk tumbuh ya agar anak tidak kelaparan. Ada 3 aspek tujuan pemberian makan, diantaranya :

-          Aspek fisiologis
Anak butuh banyak macam zat gizi makro seperti karbohidrat, protein hewani dan lemak. Zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral. Semua ini dibutuhkan untuk proses metabolisme tumbuh yaitu aktifitas tumbuh kembang

-          Aspek Edukatif
Untuk melatih motorik tangan, mulut dan aktifitas tubuhnya coba anak diajari makan sendiri (melatih otot sensorik), lama-lama dia akan terampil menggunakan sendok dan garpu. Dengan melatih anak makan kita juga jadi tahu, makanan apa yang disuka anak dan jika anak merupakan anak yang pemilih (picky eater) orangtua bisa memodifikasi masakan. Makan juga akan melatih anak untuk disiplin, bahwa anak tidak akan menunggu lapar jika ingin makan. Karena makan sudah terjadwal, jadi kalau sudah jamnya makan dia akan minta makan sama ibunya. Pola makan yang baik dan benar dan perilaku makan juga berperan penting dalam menentukan masa depan anak.

-          Aspek Psikologis
Pada acara makan bersama antara orangtua dan anak, akan terjadi interaksi, misal anak akan sibuk berceloteh, orangtua akan sibuk menimpali, secara tidak langsung interaksi makan ini akan membuat anak akan berlatih berbicara (feeding). Selain itu jika anak makannya habis akan membuat orangtua bangga dan senang, pastinya akan terjadi kepuasan secara emosional pada orangtua. Interaksi intensif akan bertambahnya kedekatan antara ibu dan anak
Ini dia keluhan utama masalah makan :
Mom, coba perhatikan beberapa hal berikut, jika ada salah satu aktiftas dibawah yang dilakukan anak, sudah pasti anak anda dirumah mengalami gangguan makan/sulit makan :

-          Menolak makan (gerakan menutup mulut)
-          Tersedak, dimuntahkan, dilepeh dan diemut
-          Tidak mau makanan padat
-          Makanan sedikit (small eater)
-          Pilih-pilih makanan
-          Kegagalan meningkatkan tekstur
Segeralah evaluasi dan lakukan perbaikan.

Apa bahaya anak susah makan?
Salah satu kekhawatiran orangtua adalah ketika anaknya tidak tumbuh optimal, pendek (stunting) dan sulit menerima pelajaran. Dari beberapa akibat anak susah makan, tumbuhnya memang tidak akan optimal, karena organ tubuh sudah pasti memerlukan asupan untuk berkembang dan terus bergerak, jika anak saja susah makan dan tidak ada upaya perbaikan dari orangtua, maka organ tubuh akan mengalami penurunan kinerja, akhirnya beberapa hal dibawah ini adalah akibat anak yang sulit makan :
-      Gangguan kesehatan dan kurangnya vitamin serta mineral seperti : Defisiensi vitamin A (rabun senja), Defisiensi zink (kelainan kulit), Defisiensi besi, Anemia dan penuruan IQ (kecerdasan) menurun 10-20 poin, Defisiensi vitamin B12, anak rentan inveksi
-     Speech delay, apa sebab? Karena makan sebetulnya melath otot mulut untuk terus bergerak, kalau anak sulit makan, ototnya tidak distimulus untuk bergerak
-         Gizi kurang, gizi buruk, akibatnya anak stunting
-        Gangguan pertumbuhan fisik, resiko gagal tumbuh, gangguan perkembangan
-      Gangguan cemas dan kelainan makan pada anak dan remaja. Anak akan mengalami gangguan kognitif dan perilaku
-          Kematian

berfoto bersama

Mom, jangan pernah percaya mitos jika anak pendek adalah sebab gen orangtua, bisa saja dulu orangtuanya kekurangan gizi sehingga pertumbuhannya terhambat. Tentu saja pertumbuhan dan perkembangan setiap anak berbeda, perlunya evaluasi dari para orangtua dalam pemberian makan yang mengandung zat gizi makro dan mikro yang adekuat agar setiap pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terpantau dan optimal. Pertumbuhan dan perkembangan anak akan sangat pesat dimulai dari saat dia lahir sampai usia 2 tahun, jika pemberian nutrisinya baik maka pertumbuhan sel otak nya pun akan baik.


Semoga bermanfaat ya moms J                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                

8 comments :

  1. Oh gitu ya mba btw semoga anak kita ga kurang gizi deh cz klo lagi tumbuh gigi nafsu makan anak agak susah ditebak heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia mba, yg susah ditebak itu klo anak sakit kan ya. Tp kita masih bsa disiasati dengan ngasih jus atau apapun

      Delete
  2. iya bener banget itu aspek psikologis ,, ponakan saya jg gitu sambil makan jg diajak ngobrol dan kadang main juga ..

    ReplyDelete
  3. makasih sharingnya, dua anakku mudah sekali makannya gak pilih2

    ReplyDelete
  4. mantaps nih tipsnya.. huhuhu... Kristal juga kadang makannya gak mau, gak selera lalu tidak dihabiskan sungguh bikin aku bingung tapi kesel juga. Masak mesti variatfi supaya anak tidak bosen, hahayy ngoprek dapur sm resep dah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba bener kudu kreatif, tp Naqib dia terima aja mamaknya masak apapun

      Delete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)