Thursday 30 November 2017

Ketika Sampah Menjadi Incaran Ibu-ibu Karanglo





Apa yang ada di pikiran kalian jika sampah-sampah yang sudah masuk tempat sampah bisa bernilai tinggi harganya jika di daur ulang. Pasti wow banget kan? Pertanyaan lain adalah, kok bisa ya? Nah sama, saya pikir dulu sampah-sampah yang sudah dibuang itu nggak akan bisa bernilai guna, dan nggak bermanfaat lagi, ternyata sampah-sampah tersebut bisa disulap menjadi barang-barang rumah tangga bahkan baju atau tas.

Di daerah Klaten, tepatnya desa Karanglo Polanharjo terdapat sekumpulan ibu-ibu PKK yang mengubah sampah menjadi barang yang bernilai jual. Ibu-ibu PKK ini memberdayakan warga sekitar untuk bersatu-padu mengumpulkan sampah-sampah yang nantinya bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat. Ketika peserta Danone Blogger Academy kunjungan ke Klaten, kita diberi kesempatan untuk berkunjung dan melihat langsung aktifitas ibu-ibu ini dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai guna. Kita juga diajarkan cara membuatnya loh..

ibu-ibu ini menyambut kami heboh

Jadi setiap warga di daerah Karanglo dikasih beberapa plastik yang fungsinya berbeda-beda, ada yang untuk sampah kering, sampah basah, pecah belah dll, dan warga harus memasukkan sampah sesuai label plastik yang dikasih, misalnya sampah kering isinya bungkus-bungkus permen, biskuit dll, sampah basah isinya sisa-sisa masakan,, dipilah-pilah dan jangan disatukan. Agar nanti, ketika dikumpulkan di Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ ini para pengrajin tidak susah lagi untuk memilah mana sampah kering dan mana sampah basah.

nah ini setiap warga dikasih ini


Nah, setelah semua sampah warga terkumpul, pengrajin Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ mencuci bersih semua sampah, lalu kemudian dijemur sampai kering. Setelah itu mulai deh ibu-ibu berkreasi mengubah sampah-sampah ini menjadi barang yang bernilai guna. Bank sampah ‘Rukun Santoso’ ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan Danone dalam rangka mengurangi dampak polusi lingkungan. Selain peduli terhadap lingkungan, tentu saja komunitas ini salah satu upaya memberdayakan warga Karanglo agar lebih produktif dan membantu perekonomian warga. Ya kan daripada ngumpul-ngumpul nggak jelas, mending memberdayakan potensi. Dan Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ sendiri sudah berdiri kurang lebih hampir 2 tahun, diresmikan pada tanggal 16 Maret 2015. Oleh Presiden Direktur PT.Tirta Investama, Charlie Victor Henricus Capetti.

serius, nyimak..

Menurut penuturan salah satu ibu, ada satu barang yang permintaannya sangat tinggi bahkan mereka sampai kewalahan membuatnya, yaitu tas. Nah, waktu kami kunjungan ke pabrik AQUA, kami masing-masing peserta Danone Blogger Academy dikasih tas yang bentuk dan warnanya boleh dipilih sendiri. Karena saya sangat cinta warna biru, maka saya memilih tas warna ini.

tasnya cantik-cantik ya...


Setelah saya perhatikan bentuk tasnya, sepintas memang tidak terlihat kalau tas tersebut terbuat dari sampah, tapi jika diperhatikan betul-betul kita akan melihat potongan-potongan kertas/plastik pembungkus makanan yang dikumpulkan dalam pola-pola kain. Harga satu buah tas ini senilai Rp.40.000. Tidak hanya dibikin tas dalam beraneka bentuk rupa, untuk, ibu-ibu ini juga membuat aneka dompet dalam berbagai ukuran.
Konon katanya, tas-tas ini sudah mulai di eksport ke luar negri, tau sendiri kan orang-orang bule itu seleranya ajaib, sudah pasti barang-barang ini diminati banget.
Yang luar biasa, selain dibikin barang-barang untuk fashion, sampah-sampah ini dibuat beraneka macam bros, tempat tissue, pajangan meja, lukisan dinding, bahkan wayang. Dan wayang-wayang hasil olahan sampah sampai dibuat sebuah pertunjukan seni, tapi anak-anak warga tentunya berlatih terlebih dahulu ya.

Bunga-bunga dari plastik

lukisan dinding, ini syantik banget


kotak tissue yang dipelitur



Tidak jauh dari Bank Sampah ‘Rukun Santoso’ terdapat Outlet mini yang menjual semua hasil olahan sampah yang terkumpul warga, harga-harganya pun murah meriah dan nggak begitu menguras kantong. Nah kalau kamu main ke Klaten, jangan lupa untuk menyempatkan diri main kemari ya :)


12 comments :

  1. dari sampah menjadi bernilai jual ya, semoga tidak terkendala masalah pemasaran ya mbak..
    salam kenal dari sinizam(dot)com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sejauh ini sih nggak terkendalaa sih malah mereka kewalahan katany krn permintaan tinggi

      Delete
  2. Ih lucu-lucu sekali warnanya. Yang pasti kegiatan tadi membuat ibu-ibu punya kegiatan yang berguna. Itu akan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, sangat bermanfaat untuk ibu2 yang tengah menganggur hihihi

      Delete
  3. Selain bisa menanggulangi dampak sampah terhadap lingkungan juga bisa menggerakkan ekonomi meskipun dalam skala kecil. Perbuatan dan gerakkan yang berdampak sosial luar biasa. Ibu2 hebat dan sangat menginspirasi. Salute!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayapun terinspirasi dari ibu2 yg sangat kreatif ini mas

      Delete
  4. Wah., mantap ya mbak, kreatif banget. (y)

    ReplyDelete
  5. bagus juga ya, ibu-ibu jadi memiliki kegiatan dari sampah. Ibu-ibu menjadi kreatif dan bagus bagus ya hasilnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, banyak bngt hasilnya, saya takjub liat kreatifitas ibu2 ini

      Delete
  6. Ini sebelumnya orang dari danone nya ngajarin ibu2 ini dulu membuat segala kerajinannya ya mba.. Aku prnh dulu ada tugas bikin kerjainan dr batang2 bekas gini, tp ntah tanganku ga piawai ama prakarya, jdnya agak berantakan wkwkwkw.. Ga layak dijual intinya kalo bikinanku :D

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)