Thursday 15 November 2018

Kisah Musim Hujan Di Timur Indonesia




2 Tahun sudah beta tinggal di Bekasi, kota kelahiran beta. Sebagaimana 2 musim di Indonesia  di akhir-akhir tahun adalah waktunya musim hujan. Kalau mengingat musim hujan di barat yang mengikuti pola hujan di Indonesia beta jadi ingat waktu tinggal di Ambon, dimana akhir tahun justru cuaca sangat terik, kalaupun hujan, hujannya itu nggak mengikuti rytme hujan seperti di Barat dan Tengah yang sangat deras dan yang sudah sewajarnya musim  hujan. Pada saat cuaca terik, hujan yang turun hanya sambil lalu, byuuur… ya sudah selesai. Kalau di Barat mungkin bisa hujan seharian dengan guntur menggelegar membahana bikin jantung copot.


Tapi kamu perlu tau, hujan di Ambon itu ngeri

Ketika Barat sudah mulai masuk musim kemarau, Ambon akan mulai masuk musim hujan. Tapi yang beta ingat, musim hujan di Ambon itu nggak pakai guntur heboh kayak di Barat yang kadang bikin kita mengira-ngira, ‘Kayaknya ada orang kesambet petir deh’ sangking kencengnya, di Ambon waktunya turun hujan ditandai dengan cuaca mendung, lama-lama langit hitam, nggak lama hujan turun. Guntur itu jarang banget kedengeran di Ambon. Kalaupun ada nggak sesering yang beta dengar waktu tinggal di Barat.


Tapi kalian percaya nggak, di Ambon itu frekuensi turun hujannya menggila, pernah 2x 24 jam hujan turun nggak pakai jeda, dan itu tuh dereeees banget, kalaupun ada jeda ya hujannya tetep turun tapi nggak sederas frekuensi sebelumnya. Sangking derasnya hujan di Ambon, nyalain TV dengan volume 40 aja bisa nggak kedengeran, nah bayangkan betapa derasnya hujan yang turun di Ambon saat itu. Naqib tuh sampai trauma banget denger suara hujan, bahkan dulu ketika masuk musim hujan Naqib bisa nangis kejer setiap hari karena hujan di Ambon beneran menyeramkan. Selain hujan yang tanpa jeda, angin berhembus sangat menyeramkan, menghantam atap-atap rumah dengan suara yang gludak-gluduk mengerikan. Pernah beta sendirian dirumah saat itu dan Naqib belum lahir, suami dinas pula. Akhirnya daripada ketakutan, beta mengungsi kerumah tetangga yang suaminya sama-sama dinas.
Kalau dibilang, Ambon nggak akan bisa banjir, karena air hujan akan langsung turun ke laut, tapi nyatanya, pernah di tahun 2014-2015  kalau nggak salah, Ambon banjir dan itu parah banget, orang-orang yang tinggal di perbukitan sampai makan mie tiap hari. Kebayangkan betapa derasnya hujan yang turun saat itu. Untungnya di tahun itu beta lagi tinggal di Bekasi, karena bapaknya Naqib sedang kuliah selama setahun di Makassar. Melihat debit air yang turun sangat mengerikan ketika tinggal di Ambon, sebetulnya Ambon berpotensi banjir setiap hari, tapi syukurnya di Ambon masih banyak pohon, coba Ambon seperti Jakarta, mungkin banjirnya sudah bermeter-meter menenggelamkan perumahan. Hujan deras 1 jam aja Jakarta Banjir (nggak usah Jakarta, coba lihat Bekasi deh), gimana yang kayak Ambon seharian hujan turun deras tanpa jeda. Ngeri…!


foto ini diambil selepas hujan turun, aspalnya aja masih basah :D

Dinginnya nggak nahan
Cuaca di Ambon itu kalau udah masuk musim hujan, dinginnya melebihi puncak, pernah waktu itu saat masih tinggal di kontrakan yang pertama, air hujan sampai masuk dan ngerembes ke dalam kamar, kamar jadi kayak kebanjiran. Kemudian lemari-lemari ditumbuhi jamur sangking lembabnya udara saat itu, bahkan ada jamur bertangkai tumbuh di dalam rumah. Ya ampuuun.. beta panen jamur setiap hari :D, jadi sudah terbayang bagaimana situasi hujan saat di Ambon dan betapa dinginnya Ambon kalau sudah masuk musim hujan?

Air jadi banyak
Tapi yang beta ingat, di Ambon itu susah air. Di daerah tertentu ada air yang ngalirnya nggak setiap hari, ada yang  2x sehari, 3x sehari bahkan ada yang seminggu sekali. Dengan turunnya hujan, tentu saja kita terbantu. Kalau musim hujan tiba, ember-ember suka beta taruh di depan rumah untuk menampung air-air hujan yang turun, dan itu airnya jerniiiiiih sekali. Kalau buat mandi sejuk, berasa mandi dari air pegunungan. Kalau dipakai keramas pun airnya nggak lengket. Airnya bersih banget pokoknya.


Dan kondisi hujan turun berhari-hari tanpa jeda itu terjadi selama nyaris sebulan, nah nanti dibulan kedua hujan akan tetap turun tapi frekuensinya berkurang, tidak sederas dibulan pertama. Oh ya, kondisi hujan kayak gini berbahaya banget untuk perumahan yang berada di atas bukit, soalnya akan menyebabkan longsor. Iya, di Ambon itu sering banget terjadi longsor karena nggak sanggup menahan debit air yang berada di perbukitan. Pernah terjadi longsor di dekat rumah dan menewaskan satu orang, karena rumahnya tepat dibawah bukit, rumahnya ketutup tanah gitu.
Di bulan ketiga matahari sudah sering muncul tapi hujan tetap turun tiap hari, tapi ada kalanya frekuensi hujan turun tetep menyeramkan dan ajaibnya setelahnya bisa panas terik. Btw, kondisi hujan kayak gini akan menimbulkan frekuensi nyala air lebih cepat dan lebih banyak, ini sungguh menguntungkan bagi orang-orang yang tinggal di daerah kesulitan air.

tapi kalau sudah masuk musim kemarau, langit di Ambon itu cerah, biru, dan bersih banget. Indah pokoknya


Sebetulnya, cuaca terbalik dengan kondisi di barat gini sih membuat beta berysukur. Coba saja ya, misalnya barat musim panas dan masyarakat ngeluh hujan, mereka kepingin banget ada hujan, di Timur tiap hari hujan dan frekuensinya tanpa jeda, dingin dan sejuk. Nanti, ketika Barat hujan tiap hari, Timur mulai musim panas kan ya, ketika orang-orang di Barat nggak bisa kemana-mana, orang-orang di Timur mulai foto-foto di pantai dengan latar yang cantik dan mempesona, sungguh bikin orang-orang di Barat ngiri kan. Tapi bagi beta, hujan selalu menimbulkan aroma romantis di Ambon, mendungnya, dinginnya selalu beta rindu. Apalagi sambil dengar lagu-lagu dari musisi lokal Ambon yang mellow-melow, yakin tambah syahdu. Nah kamu, apa nggak kepingin ngerasain musim hujan di Ambon? Romantis loh :D

3 comments :

  1. Jadi tahu...ternyata beda to antara hujan di Indonesia bagian barat sama Indonesia Timur.

    Belum pernah ke Indonesia Timur..Makasih mba, minimal udah pernah dicritain. Siapa tahu...suatu saat sampe Ambon

    ReplyDelete
  2. blm prh ksana, pdhl adekku pernah, mamaku malah prnh tinggal di ambon pas kecil. sepupuku yg dlu tinggalnya di ambon lama, trus pindah ke bali, ga prnh bisa move on dr ambon.. buat dia ambon yg tercantik.. makanya kalo udh dgr dia cerita ambon, mana pake logat ambon yg ga bisa hilang pdhl dia udh lama pindah dr sana, aku jd pgn banget bisa ke ambon :)

    ReplyDelete
  3. Mbak, pantainya biru & jernih banget gitu ya, indah banget

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)