Tuesday 19 February 2019

Sekarang Jamannya Ngeprint Nggak Pakai Tinta


 “Aduh pengen nyetak foto nih, anterin ke tukang cuci foto dong”


Dulu sering banget kita mendengar kata-kata kayak gini ya, setelah jaman semakin berkembang, ngeprint foto bisa dari rumah menggunakan kartrid tinta dan kertas foto, bahkan menggunakan kertas biasa pun bisa. Kualitas gambarnya pun tidak kalah bagus dengan hasil yang sering dicetak sama tukang foto. Nah, baru-baru ini muncul tekhnologi terbaru dari cetak foto nih, namanya ZINK, alias Zero Ink, yang artinya mencetak nggak pakai tinta sama sekali. Betul-betul nggak pakai tinta sama sekali, medianya hanya sebesar kotak sabun dan jika ingin mencetak hanya menggunakan Bluetooth yang dikoneksikan dari smartphone dengan menggunakan kertas khusus.

Cara Kerja Zink Technologi
Tekhnologi Zink atau Zero Ink pertama kali dikembangkan oleh sebuah perusahaan teknologi  Zink Holdings LLC, Perusahaan AS dengan kantor di Edison NJ dan Billerica MA dan faslitas manufaktur di Whitsett NC yang bertugas dalam pembuatan kertas, perusahaan mereka berdiri pertama kali pada tahun 2005. Tekhnologi ini nggak jauh beda kayak foto Polaroid jaman dulu, cuma kalau Polaroid kan dikibas-kibas baru muncul fotonya, kalau yang ini enggak, beneran keluar dari printer langsung ada gambarnya, ya semacam printer pada umumnya gitu, hanya saja nggak pakai tinta.
Sebenarnya di dalam kertas foto sudah terdapat beberapa komposisi warna yang tertanam di dalam setiap lembar kertas foto, yang nantinya akan timbul gambar ketika terjadi pemanasan di dalam Pocketnya. Jadi memang kertas fotonya pun khusus untuk tekhnologi ini, dan nggak bisa pakai kertas foto biasa. Perusahaan ini pun sudah melisensikan tekhnologinya ke beberapa perusahaan yang membuat printer foto atau printer kamera seperti LG, HP, Lifeprint, Prynt dan Polaroid.

Kunci utamanya terdapat pada kertasnya
Mengutip Wikipedia nih *soalnya saya nggak tapi ngerti teknologi ini kan*, pada sebuah kertas foto yang kecil itu terdapat beberapa lapisan antara lain :

·         Lapisan pendukung dengan perekat sensitif tekanan opsional

·         Lapisan peka panas dengan pewarna sian, magenta, dan kuning dalam bentuk tidak berwarna dan mantel, pada lapisan pembentuk warna mengandung kristal pewarna bernama amorphochromic yang tidak berwarna. Nah kemudian pewarna-pewarna tersebut membentuk mikrokristal tautomer tak berwarna dan kemudian dikonversi ke bentuk berwarna dengan cara melelehkan dan mempertahankan warna setelah resolidifikasi

·       Lapisan yang paling atas alias lapisan kuning ini yang paling sensitif terhadap suhu panas dari Pocket. 

·        Lapisan magenta berada di tengah, peka terhadap pulsa suhu sedang yang lebih lama. Lapisan cyan ada di bagian bawah, peka terhadap pulsa suhu rendah yang panjang. Lapisan dipisahkan oleh lapisan tips yang bertindak sebagai insulasi panas.

Jadi singkatnya, pocket sebagai media pencetak foto itu harus dalam keadaan panas untuk bisa mencetak foto agar kertas fotonya bisa mengeluarkan gambar.

Mencoba produk HP
Produk ini saya dapatan ketika menghadiri sebuah event launching produk laptop gaming dari HP bernama OMEN, nah printer ini hadiahnya, iya.. beruntung banget saya :D ketika orang lain belom punya, dan barang ini belum masuk Indonesia saya dan temen-temen yang datang udah punya duluan :D. Awalnya saya bingung, untuk apa saya punya printer foto, secara saya jarang banget nyetak-nyetak foto, eh ternyata printer ini berguna untuk pelengkap nulis diary, bahkan saya merasa butuh kertas foto banyak biar isi diarynya semakin berwarna dan hidup wkwk, biar kata mamak-mamak gini, saya masih hobby nulis diary loh. Dan cara pakai printer ini pun nggak begitu susah, simak ya :

  • Pocket harus terisi baterai, kalau nggak ya nggak bisa buat nyetak foto jeng! Ngisi baterainya pun bisa hanya dengan menggunakan charger hape android
  • Lalu buka Aplikasi Hp Sprocket pada Android


  • Pilih gambar yang ingin dicetak, lalu bisa diedit sesuka hati misal ditambahkan gambar-gamar unyu atau tanggal, saturasi warna dll. Tapi saya sarankan warnanya jangan terlalu terang, nanti hasilnya akan pecah nggak bagus. Ya natural aja warnanya malah komposisi warnanya kuat



  • Setelah puas mengedit nyalakan Sproket dan masukkan kertas foto, pasang lapisan birunya terlebih dahulu. Nah, saya kurang faham lapisan biru ini gunanya untuk apa ya? Apa penghantar warna atau apa, kurang tapi ngerti. Yang jelas kalau nggak ada ini, foto nggak bisa dicetak. Lalu letakkan kertas foto dengan label dibagian bawah, kalau kebalik nggak bisa dicetak ya bok :D
yang birunya dulu dipasang

baru kertas fotonya

  • Nyalakan tombol Bluetooth pada ponsel, biarkan mereka saling mencari wkwk.. setelah terhubung, klik tombol cetak maka sprocket akan mulai mencetak. Yang pertama keluar adalah lembar biru terlebih dahulu lalu disusul dengan perlahan kertas fotonya



lapisan biru keluar

Setelahnya foto keluar

  • Nah jadi deh, Foto bisa ditempel pada diary, atau madding atau apa saja. Karena kertas foto ini berupa sticker jadi bisa langsung ditempel ketika lapisan stickernya dibuka
 
jadi deh :D

Bagaimana pun tanpa foto, tulisan itu akan terasa hambar :D


Teknologi ini sangat memudahkan anak-anak yang hobby nulis diary, emak-emak yang hobby lettering, kakak-kakak yang keranjingan bikin bullet journal. Fotonya sebagai pelengkap tulisan.
Harga yang di brandrol untuk 1 pocket printer milik HP ini adalah : Rp.2,6 jt, include kabel charger dan kertas foto. Tapi kertas fotonya hanya 10 buah ya, kalau habis ya, kudu beli terpisah, dan harganya lumayan sekitar Rp.200 ribuan per 10 kertas foto. Tapi dijamin, kalau kamu punya ini kepingin coret-coret diary trus :D

22 comments :

  1. aaggghhhhhh akh pengeeen punyaaaaaa hahahahahaha.. lucuk banget sih, cocok buat aku yg suka nyetak foto buat asisten ato utk anak2 kalo sdg jalan2. aku udh nebak sih ini mah kertas fotonya pasti mahal. secara khusus gitu :D. tapi ya wajar krn teknologinya juga bagus :).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, hasilnya juga nggak terlalu mengecewakan kok mba :)

      Delete
  2. sekarang tidak hanya kamera ya yang bisa dibawa kemana-mana. printer foto mini juga bisa dimasukin tas.

    ReplyDelete
  3. Wow keren.
    Tapi kalau foto saya jarang cetak, biar aja masih soft file. Tapi untuk dokumen, banyak instansi yang butuh cetak. Sepertinya ini bisa membantu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. klo foto nggak dicetak takutnya anu, ilang filenya haha

      Delete
  4. Ini produk baru? Keren banget yah. Jadi, pingin beli nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Produk lama sih sbnrnya, cuma baru launching gtu

      Delete
  5. Wah bagus banget nih. Eh fotonya juga bagus lho :D

    ReplyDelete
  6. Kalau memakai produk itu berarti bisa dibawa kemana-mana ya. Praktis juga

    ReplyDelete
  7. Bisa kayak diary ada fotonya ya hihi
    Baru tau aku mbaa tentang teknologi iniii. Zink ternyata dari zero ink ya..cakep singkatannya

    ReplyDelete
  8. Nice sharing. Berarti teknologi nya terletak di kertasnya ya, makanya zero ink. Keren banget,nyetak foto jadi mudah banget, tapi mungkin kertasnya masih jarang yang jual kali ya...

    Btw, kenapa sih kertas hasil foto polaroPo harus dikibas-kibas manja dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, blom ada yg jual kertas fotonya, bahkan di gramedia pun nggak ada, jd belinya kudu online

      Delete
  9. sering lihat printer ini kalau lagi search google. Rasanya pingin bener tapi buat apa yak?wkwkwk

    ReplyDelete
  10. Wah pengen banget punya ini kadang repot juga kalo gak sempet ke tukang print atau fotocopy

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)