Friday 13 September 2019

Melihat Sejarah Jawa Barat di Museum Sri Baduga




Ini saya baru tau ketika mengunjungi sebuah Museum di Bandung bernama Museum Sri Baduga. Jadi hari ke tiga di Bandung selepas makan siang saya mengunjungi sebuah Museum, lupa pastinya ada di daerah mana, pokoknya lokasinya ada di depan lapangan Tegallega Bandung yang terkenal banget itu, karena terletak di pinggir jalan tidak susah untuk mencarinya.

Setelah sampai, saya kemudian membeli tiket masuk seharga Rp.3000/orang. sedangkan anak kecil Rp.2000/orang, ini sangat murah sekali ya gaes :D, kemudian saya menyempatkan untuk shalat zuhur dahulu, mushallanya sendiri masih berada dalam satu Museum ini juga, dan sepertinya ada kantor di belakang Museum, soalnya pas saya shalat ada beberapa karyawan yang shalat dan sempat saya melirik ke ruangan samping Mushalla ada jejeran PC dan orang dibaliknya, wah iya.. ini pasti orang kerja. Tapi sayang nih, WCnya sangat kurang terawat, pesing, becek dan sangat spooky, airnya juga nggak lancar hihihi..

halaman depan Museum


Jadi Museum Sri Baduga  ini dibangun pada tahun 1974, menggunakan area dan bangunan bekas Kewadenaan Tegallega, dan kemudian diresmikan pada 5 juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, bapak Dr.Daoed Joesoef  dan didampingi oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, H. Aang Kunaefi. Awalnya Museum Sri Baduga bernama Museum Negri Provinsi Jawa Barat, lalu kemudian berubah nama menjadi Museum Sri Baduga.

Sri Baduga digambarkan sedang berbicara dengan rakyat

Nama Sri Baduga sendiri diambil dari nama Raja Pajajaran (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuwan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata) yang memerintah pada tahun 1482-1521 di Tatar Sunda. Dipakainya nama Raja untuk museum ini tak lain agar masyarakat Bandung mengingat leluhur yang pernah memerintah tanah Pasundan. Tunggu, apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar Pakuan dan Pajajaran? Ah iya, Bogor haha.. Pajajaran sendiri juga dijadikan nama Universitas Negri di Bandung, sedangkan Pakuan di Bogor.

lantai 1 ruang pameran, rapi banget ya

Jadi Sri baduga pernah dinobatkan dua kali menjadi raja, kita lebih mengenal nama Prabu Siliwangi ya daripada Sri Baduga? Tapi menurut para ahli julukan Prabu Siliwangi sendiri bukan ditujukan pada satu Raja saja, melainkan julukan beberapa nama Raja Sunda atau nama dinasti. Dan julukan Prabu Siliwangi sendiri sebenarnya tokoh historis-legendaris yang identitasnya tersembunyi di balik nama julukan. Waah penasaan ya gaes, siapa Prabu Siliwangi ini sebenarnya :D? Mungkin karena Prabu Siliwangi adalah prajurit, kemudian Siliwangi menjadi nama Komando Kewilayahan TNI Provinsi Banten dan Jawa Barat.

ini kalau nggak salah bagian arkeolog 


Bu, itu kenapa tengkoraknya digituin?

Koleksinya banyak banget
Saya pikir di Museum Sri Baduga ini hanya menampilkan benda-benda prasejarah, ternyata ada banyak klasifikasinya, yakni Geologika/Geografika, Biologika, Etnografika, Arkeologika, Historika, Numismatika dan Heraldika, Fiologika, Seni Rupa Keramologika dan Teknologika. Semua benda-benda ini berjumlah 6947 buah, disajikan melalui gambar, benda, diorama dll

kereta kencana

Di lantai dasar saya bisa melihat asal mula terbentuknya daerah Bandung, perkenalan raja-raja yang pernah memimpin Bandung, benda-benda arkeolog dan lainnya, tapi kebanyakan hanya replika, namun beberapa ada juga sih yang asli. Dan yang asli ini sangking langkanya diletakkan di balik kaca, maksudnya mungkin biar nggak ada yang ambil kali ya. Museum Sri Baduga ini, selain dingin juga rapi, dan bersih. Barang-barangnya sudah pasti ini dirawat banget yah.. J yang pasti kalian nyamanlah datang ke sini

fosil ikan :D


Eh ternyata ada lantai 2 juga :D
Puas melihat-lihat di lantai 1 saya bersiap untuk pulang, saya pikir hanya 1 lantai saja, pantas saja harga tiket masuknya murah, eh ternyata ada satu lantai ruang pameran lagi, ketika saya mau keluar ada tangga di sebelah kiri, adik ipar saya mengajak untuk naik. Di ruangan ini lebih banyak sejarah-sejarah Pasundan sih, seperti rumah adat, bentuk bangunan, baju adat, ruangan dalam rumah. 



Dipamerkan pula sejarah Islam masuk ke Jawa Barat, bagaimana masyarakat Pasundan bermata pencaharian, sekolah, memanfaatkan alam untuk kehidupan sehari-hari, ini semua disajikan dalam bentuk diorama berupa patung dan gambar-gambar. Kalau pengunjungnya lagi nggak ramai, saya yakin pasti horor wkwk.. ya gimana enggak, soalnya patung-patungnya itu loh kayak hidup. Sayang nggak semua isi Museum saya nikmati, soalnya baru lihat sedikit Naqib ingin B.A.B, selesai B.A.B eh dia minta pulang, yo sudahlah akhirnya kami pulang, walaupun nggak semua tempat dilihat tapi saya puas datang ke sini, karena pameran yang ditampilkan mewakili kehidupan Jawa Barat dimulai sejak jaman prasejarah sampai jaman sejarah. Kalau penasaran dengan kebudayaan Bandung, dan kalian pas main ke Bandung, jangan lupa mampir sini ya gaes!

Museum Sri Baduga
Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan
Kec. Astanaanyar, Kota Bandung
Jawa Barat 40243


1 comment :

  1. Aku udah lama ga museum, kenapa ya museum kaya gini kurang diminati, tiap kali ke museum pasti sepi, pengunjungnya ga banyak

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)