Tuesday 17 January 2017

Merekam Jejak Sejarah Perjuangan Bung Hatta di Banda Naira


Di Indonesia ini hanya ada 2 Banda, Banda Aceh dan Banda Naira. Kalau Banda Aceh kita sudah tau kan ya letaknya ada di Sumatra sana. Tapi Banda Naira apakah kalian tau letaknya dimana? Tenang saya juga baru tau ada kepulauan Banda Naira setelah saya tinggal di Ambon. Saya tau ada laut Banda sejak jaman sekolah dulu, tapi nggak tau kalau ternyata di atas laut itu ada pulaunya. Dan tau perihal Banda Naira ini gara-gara suami saya yang ngajakin piknik ke sana, dadakan!

baca juga : Kamu harus merantau gaes!

“Pulau ini yang menyebabkan bangsa Eropa datang kemari, dan yang menyebabkan Indonesia dijajah berabad-abad” hah? Serius mas? *dulu sih belum manggil abah karena belum ada Naqib kan hehe :p*, gara-gara ke Banda saya jadi buka buku lagi, BUKU SEJARAH. Bahkan saya mendadak jadi demen sama sejarah gara-gara Banda karena penasaran, beneran nggak sih Eropa datang gara-gara Maluku? Dan menurut sejarah memang begitu, Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kepulauan Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah bernilai tinggi yang diburu VOC pada abad ke-19. Tau nggak, dulu pada abad itu rempah-rempah setara emas harganya di Eropa sana. Walah, di Eropa setara emas, pada masanya di negara kita bisa aja dibuang-buang sangking banyaknya. *nyombong :p* itulah sebabnya bangsa Eropa berbondong-bondong datang kemari untuk memiliki rempah-rempah kita yang bernilai jual tinggi. *memejamkan mata, luar biasa Indonesia*.
Mohammad Hatta
Dan di Banda pula tokoh proklamator kita sempat diasingkan kemari oleh Belanda. Siapakah dia? Ya, beliau adalah bung Hatta. Lalu mengapa bung Hatta diasingkan ke Banda oleh Belanda? Aktifitas politiknya yang dianggap merugikan Belanda membuat beliau diasingkan. Awalnya pak Hatta diasingkan ke Boeven Digul alias Papua, kemudian beliau diasingkan ke Banda Naira dan terakhir di Sukabumi. Pak Hatta bersama sahabatnya Sjahrir menyewa sebuah rumah yang akhirnya menjadi museum ‘Rumah Pengasingan Bung Hatta’

Ruang tamu

baca juga : Ini resort keren di Ambon

Buku-buku dan foto-foto
baca juga : Pantai pintu kota

Kamar tidur pak Hatta

Memasukinya saya seperti diundang bertamu kerumah bung Hatta tapi sayang pak Hattanya nggak ada T_T, dengan bea masuk sekitar Rp.10.000 kita diajak berkeliling mengelana ke semua ruang dimana ruangan tersebut dulunya dipakai pak Hatta selama diasingkan
Ada ruang tamu dengan kursi-kursi kayu tempo doeloe yang di dindingnya banyak tergantung foto-foto lama beliau selama masih menjabat sebagai wakil presiden. Ada foto beliau pula dengan bu Rachmi yang cantik.

Meutia Hatta kecil, maknyes liatnya T_T
Disebuah ruang kerja pak Hatta, terdapat mesin ketik yang beliau pakai untuk menulis, kan pak Hatta suka banget ya nulis. Mesin ketiknya masih terawat dengan baik walaupun berselimut debu. Ada pula barang-barang pak Hatta seperti kemeja, sepatu, kacamata yang parahnya lemari ini nggak dikunci. Sehingga saya bisa memegang benda bersejarah itu dengan baik. Dan saya takut banget kalau barang-barang ini kemudian dicolong oleh orang-orang nggak bertanggung jawab.

udah cocok belum jadi sekertarisnya pak Hatta? *muntah*
Ada kacamata merek rodenstock *gaya eui*, kopiah, dan itu kayaknya surat dari bu Rachmi
Halaman belakang
baca juga : Rumah makan dedes Ambon

konon katanya pak Hatta suka nampung air hujan disini

Baju koko pak Hatta

Sumur yang nggak tau masih bisa dipake apa nggak :p
Dulu semasa pak Hatta diasingkan, pak Hatta juga mengajar anak-anak Banda. Hal ini diperkuat dengan adanya ruangan terpisah dibelakang rumah utama. Disana ada meja dengan papan tulisnya, pak Hatta mengajar hal-hal yang ringan saja seperti membaca dll. Oh ya, ada salah satu murid beliau yang kemudian malah diangkat menjadi anaknya, namanya Des Alwi. Katanya pak Des ini murid paling bandel, makannya pak Hatta penasaran. Eh besarnya malah jadi tokoh masyarakat disana. Pak Des juga menelurkan beberapa buku sejarah tentang kepulauan Banda.


sudut kecil yang dipakai pak Hatta untuk mengajar
Baca juga : oleh-oleh khas Maluku

Makannya dengerin bu guru!! kena hukum kan!

Dulu di tahun 2011 rumah pak Hatta dijaga oleh sepupunya pak Des Alwi yang bernama bu Emi, saya nggak tau bu Emi masih hidup apa nggak sekarang soalnya saat itu beliau sudah sepuh banget. Bu Emi tinggal tak jauh dari rumah pengasingan bung Hatta tersebut.

Bersama bu Emi
8 Tahun di Banda tidak disia-siakan oleh pak Hatta. Konon katanya, pak Hatta setiap sore sering berkeliling gunung api Banda, menikmati keindahan alamnya dengan menggunakan kapal motor kecil. Kadang pula senorkeling bersama sahabat-sahabatnya yang diasingkan, yaitu, Sjahrir, Iwa Kusuma S, Dr. Tjipto. Pak Hatta juga suka mengajak anak-anak Banda menyanyikan lagu Indonesia raya di pulau yang tak ada siapapun di dalamnya *pulau tak berpenghuni*, menularkan semangat kemerdekaan untuk mereka, dalam diskusinya dengan teman yang juga diasingkan pak Hatta sering mengencangkan suaranya agar semangat patriotismenya didengar masyarakat Banda.

Pak Des Alwi ga pakai kacamata berwajah Arab
Setelah selesai masa pengasingan, pak Hatta diantar semua masyarakat Banda, mereka memenuhi pelabuhan. Semua bersedih dengan kepergian pak Hatta yang kemudian lanjut diasingkan ke Sukabumi.

Pak Hatta pulang T_T

Rumah bung Hatta yang sekarang saya datangi sudah lebih baik, sudah direnovasi. Dulu ya…duluuu saat Belanda ada dan masih bertahan di Banda, rumah ini tidak layak huni, semacam kandang yang ditinggali manusia, ini diperkuat pada sebuah gambar yang saya lihat di dinding. Membayangkannya saja saya tak tega pak Hatta dibeginikan oleh Belanda. Kejam emang Belanda!

Ya ampun ini rumah pak Hatta sebelum direnovasi loh, T_T

baca juga : Naqib jadi fireman hihi

Berkunjung ke rumah peninggalan bung Hatta, saya tidak hanya merasakan perasaan beliau ketika diasingkan. Tapi juga semangat kemerdekaan menyala di rumah ini.
Banda Neira terletak di kepulauan Maluku Tengah. Untuk bisa mencapai pulau ini ada pesawat perintis yang terbang 1x seminggu, dan kapal 3x dalam seminggu. Naik kapal sekitar 8 jam, naik pesawat kira-kira ditempuh 1 jam perjalanan.

Ambon, 17117 -postingan yang tertunda-
padahal liburan ke Banda udah dari tahun 2011 :p
nb : Makasih Chandra Kusuma W, yang mengabadikan beberapa foto

29 comments :

  1. suka dengan kisah-kisah sejarah seperti ini. mengingatkan akan sejarah. kita jadi bisa belajar sejarah. kalau tentang Bung Hatta saya punya bukunya. tapi lom selesai bacanya hehe.
    O ya salam kenal mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haii salam kenal jg ya mas. Makasih udh mampir 😂👍

      Delete
  2. Masya Alllah kaya ya wisata di Ambon, di Bengkulu juga ada rumah pengasingan rumah Bung Karno.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pernah dengar juga mak, pengen ke Bengkulu ah kapan2 😱😱

      Delete
  3. Pernah membaca tentang tempat pengasingan Bung Hatta di Banda Neira ini. Tapi baru tahu sekarang ada museum bekas tempat tinggalnya. Tempat tidurnya mirip tempat tidur yang ada di rumah tempat kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi :)

    ReplyDelete
  4. Dimanapun beliau diasingkan, bukunya selalu numpuk ya.. Al fatihah..

    ReplyDelete
  5. wow keren, kalau aku ke sana pasti akan aku kunjungi , aku suka museum dan cerita yanga da di sana dana sku suka membayangkan hal dulu yang terjadi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama bu, saya juga suka bngt datang ke museum hehe

      Delete
  6. Eh, padahal saya orang Minang, dan baru tahu kalau Bung Hatta pernah diasingkan ke Ambon, tepatnya di Banda Naira itu. Kurang baca sejarah saya kayaknya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tuh kamuuu.. Selain di Ambon pak Hatta juga diasingkan di papua loh, tau nggak

      Delete
  7. rumahnya masih bagus lhoo itu,
    mirip2 rumah perjanjian linggar jati di kuningan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini udh direnovasi mak heheh.. Wajar bagus 😂😂

      Delete
  8. Aku pengen banget kak sebenernya jalan-jalan keliling Indonesia. Pengen mendalami seluk beluk Indonesia.
    Tapi kendala tetap di uang. Pengen punya sponsor ya tapi belum ada yang mau :( *jadi curhat*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyakin nulis tema traveling mudah2an banyak yg ngasih kamu job

      Delete
  9. Sedih y mba perjuangan mereka habis2an sampe harus diasingkan tapi kondisi sekrang justru saling terpecah krn segelintir kepentingan org.
    suka sam tmpt2 bersejarah gini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum sedih bgt ama kondisi skrg 😞
      Mereka ga inget sejarah apa?

      Delete
  10. Kapan aku bisa mengunjungi tempat2 bersejarah seperti ini? Pengen sekalian ajari anak2. :)

    ReplyDelete
  11. Cuma 10rb ya mak? Duh, nggak sebanding sama yg didapat ini pengalamannya... Suatu saat aku juga pengen kesini :')

    ReplyDelete
  12. Paling menyenangkan memang kalau jalan2 ke tempat wisata sejarah ini. Apalagi sejarah tokoh proklamator negeri ini. Bung Hatta itu mengajar juga ya, ada meja kursi murid2nya. Tiketnya 10 ribu tapi ongkos kesananya mantap juga. Semoga ada kesempatan untuk menjejak ke timurnya Indonesia :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantab emang ongkos ke Ambon. Lalu terbang lagi ke Banda hehe

      Delete
  13. Keren sekali mbak sudah berkunjung ke Banda Niera.

    ReplyDelete
  14. Assalamu'alaikum mbak Amanda. Saya suka sekali pengalaman mbak singgah di Banda dan pengasingan bung Hatta. Namun alangkah baiknya seperti kursi jangan diduduki. Karena umurnya yang sudah tua dan takutnya kalau rusak. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumsalam.. duh berat saya paling berapa sih, masak duduk disitu aja bisa ambrol T_T

      Delete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)