Thursday 26 May 2016

Transportasi-transportasi di Kuala Lumpur

Jangan bayangkan Kuala Lumpur kayak Jakarta yang ada becak dan ojeg, juga bemo atau angkot. Di Kuala Lumpur kamu nggak akan menemui itu semua. Jadi masyarakat di KL itu kemana-mana naik apa? Kuala Lumpur itu cuma kota kecil, luasnya juga nggak lebih besar dari Jakarta *ini sepengamatan saya ya, maaf  kalau salah* dan penduduknya juga sedikit. Nah soal transportasi, Malaysia emang juara. Transportasi disini on time banget, kalau dibilang datang 10 menit lagi beneran datang 10 menit kemudian. Dan juga transportasinya banyak, jadi nggak bakalan ada penumpukan penumpang dimana-mana coba saya jabarkan ya ada apa saja transportasi di KL ini,

  1. TAXI
Tapi orang Malaysia menyebutnya dengan Teksi. Taxi disini sama kayak taxi pada umumnya, berbentuk mobil sedan dan pakai argo. Taxi juga mangkal di titik-titik ramai dan heboh menawarkan jasanya kalau ada orang lewat. Tapi tau nggak, Taxi di Jakarta masih lebih baik dari Malaysia dari segi penampilan.

  1. GRAB
Tau kan Grab Car? Yeah, mobil yang bisa dipesan lewat aplikasi. Dan saya baru tau kalau aplikasi Grab ini dikembangan oleh orang Malaysia. Kalau  kamu sudah menginstal aplikasi Grab ini dari Indonesia mudah-mudahan bisa dipakai di Malaysia selama terkoneksi dengan Internet. Tapi yang saya lihat Grab disini mobilnya kecil-kecil nggak kayak di Jabodetabek.

  1. Rapid KL
Ini transportasi berbayar, saya nggak tau ya Rapid KL ini melewati jalur mana saja. Yang jelas saya pernah naik bus Rapid KL  ini sekali dari Little India ke Stasiun pasar seni, ongkosnya cuma 1RM dan bayar sama pak supirnya atau bisa juga pakai semacam kartu yang bisa diisi ulang, nanti begitu naik tinggal tempelin pada mesin yang tersedia. Oh ya Rapid KL ini selain bus juga ada LRT dan monorailnya http://www.myrapid.com.my/ dan ini menjadi transportasi pendamping selama saya di KL

  1. GoKL
Ini dia penyelamat para Traveller yang berkujung ke Malaysia. Konon kabarnya GoKL ini adalah transportasi yang ditujukan untuk para traveller yang berkunjung ke Malaysia. Namun warga KL rupanya nggak mau melewatkan moment gratisan ini, jadi mereka juga memanfaatkan transportasi publik ini untuk pergi kemana saja selama masih dalam jalur GoKL. Untuk pergi yang deket-deket selama di KL saya nggak keluar duit sepeser pun, karena terselamatkan sama GoKL ini misal dari pasar seni ke bukit bintang, atau ke KLCC. Petunjuknya jelas ada di setiap pemberhentian bus, jadi dijamin nggak nyasar. GoKl ini nyaman banget, dingin, bersih dan free Wifi, ada info juga setiap kita sampai di pemberhentian bus. GoKL punya 4 jurusan dengan warna Line yang berbeda (red, blue, green, purlple) jadi jangan salah jurusan karna terkecoh dengan warna busnya yang ungu

Ini penyelamat saya di KL

  1. Hop-on, Hop-Off
Bus ini ditujukan untuk mengeksplor KL lebih dekat, dengan membayar  tiket di awal, turis bisa keliling KL nonstop di 20 titik tempat pariwisata. Kalau nggak salah tiketnya ini sekitar 150RM deh. Busnya bertingkat, yang ditingkat 2 ada bangku dengan atap terbuka, kalau KL lagi panas kulitmu bisa langsung gosong deh wkwk

Mengenal 4 jenis kereta di Kuala Lumpur
Di Kuala Lumpur sendiri ada 4 jenis kereta yang menjadi transportasi publik, ada kereta yang hanya digunakan untuk jarak dekat, ada pula yang digunakan untuk jarak jauh. Berikut penjelasannya

  1. KLIA Ekspress
Kereta ini menghubungkan antara airport di KL (KLIA & KLIA2) dengan stasiun transit yaitu KL sentral dan naik KLIA ekspress ini cuma menempuh waktu 28 menit yang  ketika naik bus waktunya bisa sampai 1 jam, tiketnya bisa beli disini http://www.kliaekspres.com/

Harga tiket LRT

  1. LRT (Light Rail Transit)
LRT ini adalah transportasi publik. Kereta ini menghubungkan pusat kota dengan daerah-daerah pinggiran yang ada di KL tapi masih dalam kota juga dan selalu transit di KL sentral. Ticketnya bisa dibeli di mesin dan cukup terjangkau paling mahal juga 4RM. Tapi karena paling sering digunakan, kereta ini paling padat. Tapi tetep nyaman kok buat dinaikin, walaupun empet-empetan kayak pepes. Hati-hati juga loh ada copet :D

LRT yang nyaman

  1. KL Monorail
Kereta ini nggak punya gerbong banyak, palingan hanya 2 gerbong. Monorail hanya menempuh jarak yang dekat saja (dalam kota yang tidak dilalui LRT, sepertinya sih gitu), dan Monorail ini sudah terintegrasi dengan LRT, jadi kamu kalau mau pindah jurusan nggak usah beli tiket lagi. Dan monorail ini nggak melewati jalur yang jauh kayak LRT. Begitu sepengamatan saya *sebenernya ribet juga ya*

Rute yang ditempuh 4 jalur kereta tadi
  1. KTM (Kereta Tanah Melayu)/ Komuter (Kuala Lumpur Intercity Transportation
Nah kalau KTM ini nggak terintegrasi dengan LRT apalagi Monorail, karena rute yang ditempuh KTM ini sampai ke pelosok Malaysia, misalnya ke Batu Caves. Dan beli tiketnya khusus di loket bukan  pake mesin yang bakalan keluar koin dengan tulisan Rapid KL. Tapi pakai kertas yang nanti bakalan ada petugas yang mengecek tiketmu ini. Jadi jangan sampai keselip ya, peraturan di Malaysia ketat nggak kayak di Indonesia yang bisa main sogok pas di kereta. Kereta ini juga menghubungkan antar Negara, dari KL kamu bisa pergi ke Singapur, bahkan sampai ke Thailand, 

KTM, rapi banget ya..

Nah selama di KL saya sempet nyobain pakai GoKL, Rapid KL bus, LRT dan KTM. Yang paling sering sih naik GoKL karena kemana-mana gratis dan GoKL ini semacam dewa penolong buat saya wkwk, lalu LRT, yang menghubungkan antara 1 wilayah dengan wilayah lain. Naik KTM cuma sekali waktu ke Batu Caves, naik Rapid KL juga sekali waktu pulang dari Little India ke Pasar Seni. Yang saya selalu inget kalau naik kereta selalu ada pesan, “Female awasi langkah anda” terenyuh, di Malaysia perempuan dimanja banget :D
Nggak cuma kereta, kalau naik bus juga laki-laki nggak ada yang duduk, kecuali bangku kosong *kalaupun duduk pas ada perempuan saya tau itu pasti turis* sebab berkali-kali naik bis laki-laki di Malaysia selalu mengutamakan perempuan untuk duduk *terenyuh*
Satu hal yang perlu saya tekankan, di KL nggak ada angkutan yang bisa bawa kamu dalam jarak dekat, nggak seperti di Indonesia yang jarak nanggung ada ojeg, becak atau angkot. Semuanya terhubung antar pemberhentian bus atau stasiun. Jadi kalau lokasi yang dituju ditengah-tengah pemberhentian bus ya kamu kudu jalan kaki, nggak papalah sehat. Buktinya betis saya langsung segede gedebok pisang begitu pulang dari KL :D

12 comments :

  1. Bagus ya keretanya super nyaman

    ReplyDelete
    Replies
    1. IYa rapi banget, mana dingin, bersih, nggak umpel-umpelan kayak di Jakarta

      Delete
  2. Enak kemana-mana ada transportasi yang mudah dijangkau dan murah juga. Sekarang di Indonesia pun pelan-pelan sudah mulai memperbaiki sistem transportasinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum, tapi belum lepas dari copet mencopet dan pedagang asongan

      Delete
  3. suamiku rutin minimal setahun sekali ke KL karena sering diundang ikut seminar disana. Jadilah aku sering ke sana tiap tahun. Dia kerja aku jalan2...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alahmak enaknya mak Ade :D
      aku mau jadi anakmu dong wkwk

      Delete
  4. Terima kasih infonya Mbak. Jd tau kalau akan ke KL ntr hehe.
    Di sana rapi dan tertata ya utk moda transportasinya, berharap Jkt bisa kyk gtu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, yang jelas saya ngeluarin transport disana nggak sampek 100ribuan modal naik kereta dan bis berbayar doang

      Delete
  5. Alhamdulillah di indonesia mulai dibenahi, namun sayangnya negara kita kebanyakan pake transportasi bekas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya pelajaran penting untuk para pemerintah, masak naik KRL rutenya rute Jepang :D

      Delete
  6. Selamat datang ke KL. Cubalah naik MRT Malaysia yang terbaru route Sungai Buloh-Kajang.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)