Monday, 19 May 2025

"Kenapa Allah kasih ade jatuh bu, kan jadinya ade sakit"

 



 

Qodarullah, ada musibah kecil pas kita lagi liburan waisak kemarin. Sebenernya ini liburan yang tidak direncanakan, karena abahnya anak-anak dinas terus dan si bocil ngeliat abahnya berkali-kali nginep di hotel, timbullah rasa iri. "Ah abah nginep terus nih di hotel, aku juga kepingin bu"

"Kan abah kerja neng, emangnya abah liburan?" ya udah karena dia terus-terusan menyindir abahnya, "Abah kapan libur? Kita nginep yok" begituuu terus, jadilah si abah merencanakan nginep di hari libur, "Ya sudah hayo kita nginep tapi nunggu libur ya". Pilihannya, hari sabtu ke minggu, minggu ke senin atau senin ke selasa, karena liburan bener-bener panjang banget, lalu aku bilang "Sabtu ke minggu ajalah, lebih enak, biar senin selasa dirumah, enak bisa beberes" daripada milih hari kerja abang kan juga ngaji habis maghrib sedangkan sabtu minggu ga ada kegiatan apa-apa, kecuali karate di hari sabtu yang bisa izin wkwk atau minggu, minggu sebenernya juga ada les bahasa Arab dan latihan darbuka tapi itu sore yang tentu saja kami sudah check out.. Oke terpilihlah hari sabtu ke minggu, dan kami memilih menginap di Sheraton Grand Gandaria City Jakarta. 

Awalnya nggak kenapa-napa, liburan berjalan seperti biasa dan sangat menyenangkan. Kami memesan kamar Double bed, biar nggak ada yang tidur di sofa atau di lantai, karena walaupun lantainya berkarpet tetap aja kayak kasihan gitu salah satu keluarga ada yang bobok di lantai atau di sofa. Sebelum tidur aku ingatkan adek, jangan terlalu banyak bertingkah. Mungkin karena terlalu senang dengan liburan ini adek jadi loncat sana sini, guling-guling nggak bisa diam, berkali-kali emak menyeracau sampai naik darah, ya Allah ini sih bukan liburan kalau nggak di rumah, nggak di hotel tetep aja ngamuk :D :D

Iya dia ini anak perempuan yang sangat aktif, beda banget sama abangnya yang anteng, pendiam dan nurut kalau dikasih tau. Jam 11 kami pergi tidur, heff nggak jauh beda kayak tidur malam dirumah, aku pikir bisa tidur lebih awal karena nginap di hotel, ternyata sama aja. Bukan liburan kayaknya ini, cuma pindah kamar T_T

walaupun single bed, kasur kita sebenernya cukup untuk 2 orang, nah perhatikan tanda panah disamping itu, ade jatuh menghantam tembok tersebut

Karena ini double bed, tentu saja kasurnya agak lebih kecil dibandingkan single bed, tapi cukup untuk 2 orang dan aku mengantisipasi mengganjal pinggiran kasur dengan bantal tinggi (tau kan kalau bantal hotel itu besar-besar) nah itu aku ganjal dan selimutnya aku selipin dibawah bantal biar terkunci biar bocah nggak bisa kemana-mana, soalnya kemarin pengalaman nginap di JW Marriot, kami pesen double bed, aman, jadi aku berfikir hal yang sama ketika nginep di Sheraton. Tidurlah kita berdua berpelukan setelah membaca doa, malam itu aku tertidur dengan membaca zikir setengah saja karena sudah sangat mengantuk, zikir akhirnya terputar-putar, lupa apa yang dibaca, aku terlelap.. 

 Jam 4 subuh

"GEDUBRAAAAK" diikuti dengan suara tangisan kencang. Aku sontak terbangun kaget dan langsung istighfar, ade muncul dari arah bawah. Suamiku lari-lari dan ikutan kaget ingin menyelamatkan anaknya sampai-sampai pundaknya menghantam tembok kamar mandi. Oh iya, btw kasur kami letaknya bersebelahan dengan dinding kamar mandi, jadi kalau tirai kamar mandi dibuka terlihatlah orang di dalamnya. Aku langsung angkat Koya (panggilan sayang dari Ruqayyah), dan mendekapnya, dia masih menangis kencang, mungkin kaget. 

duh cian, matanya bengep

Suami langsung memeriksa sekujur badannya, apakah ada yang lecet atau tidak, "Loh bu, matanya bu, benjol bu" ya Allah ya Rabb, ternyata matanya bengkak rupanya dia terguling dan menghantam pinggiran tembok kamar mandi. Loh kok bisa sih ya dia menghantam tembok? padahal kalo dilihat-lihat antara kasur kami dengan jarak tembok ada 2 jengkal, sangat tidak masuk akal, masak dia terbang. 

Dia masih nangis dalam pelukanku, lalu kemudian diangkat bapaknya dan ditenangkan. Aku disuruh menelpon CS untuk minta Ice Bag, perasaan udah nggak enak aja ganggu orang pagi-pagi, tapi inget ini hotel bukan rumah tetangga, jam 4 subuh pasti adalah yang angkat kan hotel bintang 5. Ga sampe semenit telpon diangkat, setelah orang diseberang sana mengucap greetings yang sangat panjang, aku pelan-pelan minta tolong

"Mas maaf boleh minta ice bag, ini anak saya jatuh, kepalanya benjol"

"Oh ya ampun, anaknya nggak kenapa-napa bu? Baik nanti kami kirimkan ya bu secepatnya"

Kira-kira 15 menit kemudian ada yang datang, suami yang membukakan pintu,

Katanya yang datang seperti Managernya langsung bersama OB yang bawa ice bag, dia menanyakan, bagaimana keadaan adek? Suamiku bilang, sudah berhenti nangisnya dan nggak kenapa-napa. Singkat cerita, kami sarapan dan lanjut berenang, orang-orang ngeliatin, tatapan mereka seolah berkata, "Ih anaknya kayak habis d KDRT", gimana ya, mau suudzon tapi kalau kenapa-napa sama anak kan pasti yang dituduh ibunya, begitulah yang terjadi di masyarakat sebuah penghakiman yang tidak ada bukti, sampai-sampai aku mengeluhkan hal ini ke suami, "Aku takut kalo orang mikir koya di KDRT"

"Nggaklah, klo anak di KDRT itu nggak gitu, sikapnya takut, traumatik, nggak berani tampil di publik, diem, ini kan enggak si Koya, lari-lari, ceria, kayak nggak ada apa-apa sama orangtuanya"

"Iya sih, kadang penghakiman orang lebih ngeri karena cuma lihat fisik aja, tadi ada ibu-ibu nanya yang tatapannya kayak bertanya-tanya banget, ya udah aku jelasin aja sejelas-jelasnya, terus suaranya digedein biar banyak yang denger wkwkwk"

sampe dikasih boneka ama pihak Sheraton


Singkat cerita ade kelaparan lagi dan kepingin makan mie, karena pas sarapan nggak puas, kami balik lagi ke lounge buat sarapan ke dua, kalau mau balik ke Resto kayaknya malu, disana kembali dia ditanya ada apa dengan matanya, malah pihak hotel ingin mendatangkan medis untuk kita, tapi kita menolak karena jam 12 kita sudah pulang dan medisnya sendiri akan datang jam 12.

Yaah ini sih disuruh nginep 2 hari namanya wkkwk.. Ya udah sebelum jam 12 akhirnya kita bersiap untuk check out, belum juga keluar hotel, pintu kamar kami diketuk, seorang manager dan asistennya sepertinya, suamiku yang membukakan pintu

"Bapak, kami mau lihat kondisi adek, bagaimana keadaannya?" lalu Koya muncul, dan kedua orang tadi dengan pandangan mengiba sekali lagi bilang

"Bapak, kalau butuh medis nanti kita panggilkan ya" dan suamiku bilang kembali, bahwa kita mau check out, dan antara mereka bertiga sedikit berbasa basi, entah apa yang diobrolkan, lalu berakhir dengan diberinya ade boneka beruang kecil oleh pihak hotel. 

Apa hikmahnya? 

Si ade trauma berat, dan nggak mau lagi diajak staycation, biasanya dia selalu merengek minta nginep kalau suntuk sedikit, gerah sedikit, banyak nyamuk sedikit, padahal kan cuma sedikit ye.. Nggak banyak. Ini mah emang dasar dianya aja yang nggak betahan dirumah, gara-gara ini pula dia jadi belajar, tidak ada yang tidak mungkin terjadi karena takdir Allah, 

"Kenapa Allah kasih ade jatoh bu, kan sakit jadinya" kenapa dia bisa tanya ini? Mungkin dia menangkap omonganku kepada orang-orang, yang menanyakan kondisi Nawa kenapa bisa sampai jatuh, "Ya mana gue tau kan, kejadiannya jam 4 subuh, ini sudah takdir, kalo pun dia harus jatoh ya jatoh aja. Misalpun nggak nginep juga, bisa aja dia jatohnya dirumah, malah bisa lebih parah" kadang bisa saja Allah menyelamatkan kita dari sebuah musibah yang lebih besar, yang kita sebenernya nggak tau. Ya udah kalo di skak mat karena takdir orang nggak bisa lagi nanya macem-macem kan. Dan rasa-rasanya ini pun menjadi pembelajaran buatku bahwa apa yang menjadi ketetapan Allah tidak bisa tertolak, tinggal kita bisa menerimanya atau tidak. 

Ini mirip-mirip keluhan orang dewasa, "Kok ujiannya gini banget ya Allah, berat banget, aku bisa nggak ya melewati ini" walaupun tertatih-tatih berjalan, ternyata kita mampu melewati semuanya, pasti banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil di dalamnya

 

Alhamdulillah seminggu kemudian dah mendingan

Ya begitulah

Terkadang Allah mengirimkan takdir yang kita sulit sekali menerimanya dan pada akhirnya kita bisa menerima walau dengan berderai air mata.

 

 

Post a Comment

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)