Thursday 21 October 2021

Hai Parents Taukah Bedanya Alergi dan Gangguan saluran cerna fungsional?

 


Berbicara tentang alergi, jadi ingat waktu melahirkan Nawa setahun yang lalu. Sehari setelah dilahirkan, pipi Nawa merah-merah, lalu dokter memarahi saya, “Bu, minum susu ya?”

“Iya dok, memangnya kenapa?”

“Ini pipi anaknya ruam-ruam, coba di stop dulu susunya”, kemudian saya berfikir, apakah ada pengaruhnya ibu yang meminum susu sapi menimbulkan efek pada anaknya?

Itu cerita kemarin, nah belum lama ini pada kaki Naqib timbul eksim yang jika digaruk gatal sekali, semakin digaruk semakin eksimnya menyebar ke seluruh kaki. Apalagi Naqib tipe anak yang tidak betah dengan yang kotor-kotor, gatal sedikit dia langsung reflek menggaruk. Tidak sekali-dua kali kita berkunjung ke klinik, sampai habis jutaan untuk menebus obatnya saja. Sampai saya pun putus asa dibuatnya. Pernah sewaktu-waktu saat berkunjung ke klinik saya sama dokternya ditanya, “Apa ibu dan bapaknya ada riwayat alergi seperti asma?” lah, apa hubungannya asma dengan eksim ya? Semua pertanyaan-pertanyaan yang saya ingin tanyakan pada akhirnya terjawab ketika saya mengikuti Bicara Gizi pada tanggal 13 Oktober 2021 via zoom dan youtube channel Nutrisi Untuk Bangsa

 


Dua tahun pertama kehidupan dapat terganggu jika ada masalah pada saluran cerna, masa emas pada anak dapat diukur dengan perkembangan fisik optimal yang meliputi tinggi badan dan berat, perkembangan kognitif meliputi Bahasa, atensi, IQ, perkembangan emosi dan social yang baik, juga dapat mengontrol emosi, perilaku dan interaksi sosial

Sedangkan masa emas yang tidak terjaga anak sering mengalami infeksi sehingga kehilangan masa emas. Pada dua tahun pertama kehidupan ini pula anak juga akan mengalami periode rentan, karena pada masa ini anak sering sekali terpapar ribuan bakteri dan zat asing, padahal organ dan fungsi tubuh belum berkembang dan berfungsi secara optimal. Akibatnya anak jadi mudah sakit dan sering mengalami gangguan fungsional

 

Mengapa pada bayi, gangguan saluran cerna sering terjadi. Karena Mukosa atau selaput lendir yang menjadi pelindung pada saluran cerna bayi belum menutup sempurna, sehingga zat asing dapat dengan mudah masuk ke saluran cerna, maka dari itu, mengapa anak dilarang makan sebelum usia 6 bulan, salah satunya karena saluran cernanya masih sangat rentan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah

 


Saluran cerna yang sehat sangat berpengaruh bagi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang  optimal anak Pak Arif Mujahidin corporate Communication Director Indonesia mengatakan manusia tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh makanan yang masuk ke dalam tubuh, dan makanan tersebut akan diproses oleh saluran cerna, maka dari itu akan berpengaruh ke seluruh tubuh, orangtualah yang bertugas membantu anak mengenali makanannya

dr.Frieda handayani, SpA(K) Dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi memberikan cara membedakan gejala alergi saluran cerna VS Gangguan saluran cerna fungsional. Perlu diketahui, ada dua jenis gangguan yang umum terjadi pada saluran cerna bayi/anak yaitu :

1.      Alergi

2.      Gangguan saluran cerna fungsional/Functional Gastrointestinal Disorder (FGID)

Gangguan saluran cerna fungsional adalah gejala saluran cerna kronis (terjadi jangka Panjang) maupun rekuren (terjadi berulang) yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya baik secara struktur maupun biokimia, karena itu bukan kelainan yang terjadi pada anak ya bund, jenis-jenisnya antara lain : kolik, gumoh, konstipasi, jadi ya meskipun ibu-ibu ke dokter menanyakan anaknya sering muntah, dokter pasti nggak akan bisa menjawab hehe.. dokter pasti akan bilang, “Bu, ini saluran cerna anak belum matang, jadi dia masih beradaptasi” hal inilah yang sering saya dengar Ketika saya mengeluhkan kondisi bayi saya yang sering gumoh.

Sedangkan Alergi, adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunitas tertentu. Penyebab alergi (kita biasa mendengar kata allergen) bisa berbagai hal, dan yang paling sering dikeluhkan anak adalah alergi susu sapi, biasanya terjadi pada bayi dibawah 6 bulan. Setelah 6 bulan penyebab alergi bisa didapat dari susu, telur, kacang-kacangan, ikan, bisa juga dari tungau, debu dll

Alergi susu sapi paling sering ditemukan di masa kanak-kanak dini, setelah alergi telur. Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) mencatat angka kejadian ASS 2-7,5% dengan kasus tertinggu terjadi pada usia awal kehidupan. Gejala tercepat muncul setelah 2 jam meminum susu sapi, jika lambat, gejala akan muncul 2-72 jam setelah meminum susu sapi.



Nah, terjawab sudah. Jadi Nawa itu pada usia 0-4 bulan timbul ruam merah di pipi, dan di tangan. Ruamnya kemerahan, kering dan gatal, sampai diberikan salep khusus alergi. Setelah 6 bulan ruamnya menghilang. Ini disebabkan saya mengkonsumsi keju, susu, mentega. Dan anak yang mengalami alergi susu sapi, mengalami lebih dari satu gejala. Sedangkan pada gangguan saluran cerna fungsional tidak berhubungan dengan anggota tubuh yang lain, jadi misalnya anaknya gumoh, ya berarti memang saluran cernanya belum optimal, dan gumoh nggak akan bikin ruam atau yang lainnya pada tubuh anak, dan sifatnya hanya sementara dan akan membaik. Berbeda dengan anak yang alergi, gejalanya akan timbul beberapa dalam tubuhnya. Untungnya setelah ditangani dengan cepat alergi pada Nawa membaik sehingga tidak mengganggu tumbuh kembangnya.

 


Turunan alergi

Jadi ya, gangguan saluran cerna itu sebenarnya manifestasi alergi dari orangtuanya, apakah ada riwayat alergi juga atau tidak, juga manifestasi dari alergi makanan. Nah, kasusnya Naqib, sepertinya dia mengalami alergi, sebab saya dan abahnya punya riwayat asma, saya pun pernah mengalami eksim juga di kaki, tapi sekarang sudah menghilang. Tapi dulu kan belum ada internet dll, jadi alergi saya tidak tertangani dengan baik, karena tidak tau penanganannya. Dan benar sih saya jadi anak yang pemurung dan kerap di bully.

Gangguan saluran cerna yang tidak ditangani dengan baik akan membuat alergi berkepanjangan.. Anak yang terkena alergi akan mengganggu tumbuh kembangnya karena ia akan menjadi pemurung, kurang konsentrasi dan lainnya. Yang lebih berbahaya adalah jika tidak ditangani secara serius maka, anak akan mengalami malnutrisi yang berakibat pada masa depannya, seperti stunting, kecerdasan menurun, tidak mau berinteraksi dan lainnya. Tidak hanya pada anak, orangtua juga akan mengalami perasaan bersalah, frustasi, stress, kecemasan bahkan depresi. Gejala FGID dan alergi perlu ditangani dengan segera untuk menjaga kualitas hidup anak dan mendukung tumbuh kembangnya. Biasanya jika anak alergi susu sapi, orangtua akan memberikan susu soya yang difortifikasi sebagai sumber nutrisi alternatif, agar anak yang alergi protein sapi mendapatkan nutrisi seimbang



6 dari 10 ibu tidak mengetahui gejala Alergi pada si kecil, maka dari itu Danone akan meluncurkan Allergy Tummy Checker, agar ibu-ibu dirumah dapat mendeteksi gejala dini alergi pada si kecil. Apakah si kecil mengalami gangguan saluran cerna yang memang disebabkan oleh alergi makanan atau hanya gangguan saluran cerna biasa. Shiera Maulidya, Gut and Allergy Care Manager Danone Indonesia menyampaikan saat zoom Bicara Gizi kemarin. Untuk ingin mengakses Allergy Tummy Checker ini ibu-ibu dapat mengakses www.bebeclub.co.id dimulai pada tanggal 1 November 2021. Cant wait.. yeaay

1 comment :

  1. Bahaya banget kalau tidak diperhatikan apalagi ke saluran pencernaan yang vital banget buat si kecil, banyak juga kasus alergi susu sapi sekarang.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)