Tuesday 6 December 2016

Sari Roti, Roti Sari Roti


Beranda saya yang meredup, kemudian muncul lagi kehebohan-kehebohan baru. Hadeeh.. ada apa lagi ini sih? Seneng banget toh yo ribut-ribut hee... Owalah ternyata, ada kesalahan fatal yang dilakukan perusahaan Sari Roti pada pengumuman yang mereka keluarkan. Apa sih yang mereka katakan? Selengkapnya baca dibawah ya :


Baca juga : Lihat lapangan paling keren di Ambon

Dari surat pernyataan di atas, saya menarik benang merah.

Kalau dari pihak sari roti pasti mikirnya :
Aksi ini dikaitkan dengan Ahok yang menistakan agama. Ahok orang politik, pasti aksi ini ditunggangi kepentingan politik untuk menggulingkan Ahok. Sesimpel itu.

Kalau saya dari pihak umat islam pengen ngomong :
1.    Aksi ini sungguh murni dari hati, panggilan nurani. Kami ingin berdoa untuk negri, karena kami pikir Indonesia semacam ditunggangi pihak asing. Banyak yang ingin merebut Indonesia dengan segala macam kecantikan yang dimiliki. Nah kami pasti pengen dong berdoa yang baik-baik agar Indonesia ini utuh ditangan pemiliknya, ini ibarat kita punya kerajaan, rakyat hidup bahagia dalam lingkungan kerajaan tersebut, lalu ada kabar berita bahwa kerajaan tersebut mau direbut paksa karena kita punya kekayaan yang nggak dimiliki kerajaan lain, wajar nggak sih kalau kita sebagai rakyatnya kepingin banget melindungi kerajaan tersebut agar kerajaan lain  nggak semena-mena sama kita. Doa kita sederhana kok, kita pengen menghargai para pahlawan yang sudah berjuang memerdekakan bangsa ini dengan keringat, airmata dan darahnya.
2.   Kita seneng sari roti meng-apresiasi kegiatan kita di kalimat awal, tapi sungguh pak ini bukan ditunggangi kepentingan politik, serius. Coba tanya deh ama peserta yang dateng, walaupun mereka pasti ada orang-orang politik, tapi kami meninggalkan atribut itu. kita murni tulus datang, lillahi ta’ala berdoa untuk Indonesia yang lebih baik, serius. Nggak lihat ya kemarin, ada nggak yang orasi bawa-bawa partai, atau bawa bendera partai, pakai kaus partai, nggak ada kan? Kita datang murni panggilan jiwa berdoa untuk Indonesia.

Sikap yang saya sayangkan dari pihak Sari roti :
  • Mengatakan aksi ini terlibat kepentingan politik. Ini adalah tulisan yang sangat fatal. Hanya dengan 3 kata ini aja jutaan umat islam yang ikut aksi dengan tulus dan tanpa embel-embel politik dan organisasi tentu saja akan marah. Ya kayak semacam, kita ngasih sesuatu yang paling indah ke orang terus ada yang nyeletuk, “Lu pasti ada maunya ya, ngasih-ngasih begituan” pasti kesel kan? pastilah, saya juga kesel kalau udah tulus ngasih orang diomongin gitu
  • Sebaiknya tidak mengucapkan hal-hal yang negatif ditengah perasaan kami yang lagi sakit hati begini. Tidak bisakah hanya berkata, “Mohon maaf yang ada di lapangan saat itu bukan murni pihak dari sari roti yang membagikan melainkan seorang konsumen yang membelinya dan membaginya secara gratis”. Dengan pernyataan yang begini,saja, kami sudah maklum kok kalau Sari roti nggak ikut ambil bagian dengan kami. Membuat kata-kata yang tidak semestinya malah akan membuat citra perusahaan bisa jatuh. Serius, apalagi kita lagi bete banget.
 Sikap yang sangat saya sayangkan dari pihak umat Muslim :
  • Ada yang menganjurkan, “Seandainya Sari roti mau bohong sedikit aja, aman posisinya” loh kok malah ngajarin bohong sih, ini pemikiran yang gimana ya wkwk.. dangkal banget -_- coba gini logikanya, seandainya kamu nikah, terus beberapa bulan kemudian istri kamu hamil. Ternyata yang istrimu kandung bukan anakmu tapi anak selingkuhanmu, terus temen-temen yang perempuannya bilang “Nggak usah bilang, pasti suamimu nyangka itu anakmu, biar posisimu aman”, kalau kamu ada di posisi dibohongin gimana. Kamu terus aja menikmati kebersamaan anak dan membesarkannya dengan penuh bahagia, lalu terjadilah sesuatu hal yang tiba-tiba mengatakan kalau itu bukan anakmu.
  • Kamu : Umat Islam
  • Istri : Sari roti
  • Teman-teman perempuan : Sesama umat islam
  • Anak : Produk sari roti
Sumpah saya nggak habis pikir, sesama umat islam kok bisa-bisanya nyuruh bohong. -_-! Dengan kejujuran yang diberikan Sari Roti saya salut, daripada dia bohong dan main belakang itu lebih menyakitkan lagi bukannya? :D marah sih boleh, tapi mikir juga dong logikanya. Mikir yang lurusnya aja, kenapa kemudian Allah membuat skenario semua ini? pasti pada tau jawabannya kan?

Baca juga : manfaat pijat bayi 

Ada yang memaki, reaktif yang berlebihan. Apa iya Rasulullah ngajarin ini. Kalau marah ya marahlah yang elegan, bikin surat pembaca atau bikin tulisan kayak saya ini, sebarin ke semua orang. Jaman udah millennium kok pikiran masih ketinggalan di jaman batu. Plis, stop marah-marah di media sosial, tulis, tulis, tulis, bagikan di blog, surat pembaca dan banyak lainnya tuliskan dengan argument-argumen yang mendasar kenapa kamu kesal dan apa seharusnya yang wajib dilakukan oleh pihak yang bersangkutan. Itu aja, kalau kamu marah-marah emang pihak Sari Roti baca, nggak kali :p 
  • Kalau memang ikhlas nggak usah ikhlas disebut-sebut, berkaca pada surat Al-Ikhlas yang tidak ada kata Ikhlas di dalamnya. Cukup bilang, “Kami nggak suka dengan sikap Sari Roti mengatakan ini ditunggangi kepentingan politik, sangat berbahaya jika diucapkan ditengah perasaan umat islam yang sedang sensitif” udah cukup, jangan sebut-sebut lagi lah, “Kami ikhlas nih shalat kemarin, bla..bla..bla..” yang kayak gini malah bisa melunturkan keikhlasan atau malah jadinya ria nyebut-nyebut ikhlas. :p
Lalu dengan semua ini apakah saya akan memboycote Sari Roti? Syukur Alhamdulillah di Ambon nggak ada sari roti. Boro-boro ada sari roti, wong Indomaret aja nggak ada :p
Ambon soalnya udah punya produk lokal yang sangaaaaaat sangat menghargai karya dalam negri, disini ada produk dalam negri bernama Mutiara, Hilyah atau yang paling kualitas super Sarinda. Roti-roti ini enak banget, tiap hari saya sarapan dengan roti ini, makan dua tangkup kenyang pakai meses, keju, telur dadar atau daging asap.
Udah gitu aja, saya cuma pengen jadi penengah aja kok. Pihak Sari Roti nggak semestinya ngomong begitu dan pihak umat islam nggak semestinya memaki dengan kasar juga. Reaktif boleh, tapiiiiiii jangan sampai kemarahanmu membuat citra umat islam semakin buruk. Itu aja.


Ambon, 071216

34 comments :

  1. Replies
    1. Ibuku ga doyan sari roti hahah.. Katanya rasa pengawet

      Delete
  2. Aku kok malah kasihan sama sari roti, ya? :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mungkin sama pekerja2nya ya.. Yg jdi bakul keliling. Ama perusahaanya ga kayaknya

      Delete
  3. Aku memilih berpositive thinking saja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya lbh baik drpd ikutan nyinyir. Jd penengah aja mbak

      Delete
  4. Apa mungkin perasaanku yang kurang peka, ya?

    ReplyDelete
  5. Apapun itu. Semoga Indonesia jadi negara yang lebih damai. Aamiin

    ReplyDelete
  6. asal jangan pedagang kelilingnya yg diperlakukan gak baik sama sari roti akibat gerobaknya bertuliskan 'gratis'

    ReplyDelete
  7. Berharap Indonesia damai lagi ya Allah.

    Salam,
    Syanu.

    ReplyDelete
  8. Semoga Indonesia ini damai dan selalu saling menghormat antar agama, aamiin

    ReplyDelete
  9. Adaaa aja, yang buat rame ya...
    Kadang saya berpikir, lebih baik nggak tau. Dengan nggak tau, kayaknya lebih tenang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengennya, tp gimana ya kita punya banyak temen dan karakter. Susah juga pengen ngeles Dr semua ini, ditimeline kebaca trus

      Delete
  10. Aiih jadi pingin ke Ambon :) hebatt ya sampe ga ada indomart disana mbak.. salut untuk pemerintahannya yang menjaga ekonomi rakyat hehehe maaf saya komen yang ini aja hihii .. salam kenal ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukannya ga ada, Indonesia ini pembangunannya nggak rata mba wkwk wajar klo Indomaret tumbuh subur di Jawa disini engga

      Delete
  11. Komentarnya sangat tendensius soalnya..jadi wajar menimbulkan kecaman..botol aqua aja dipakai banyak orang gak pake komentar..

    Itu aja sihh

    ReplyDelete
  12. Ini yg keren sempet heboh di TT brapa waktu lalu tho..
    Saya mah makan roti nya aj mba. Gk ikut hebohnya. Pake nutela sm keju meletet enak wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah nggak makan sari roti aku mbak, lah wong disini ga ada. Makan yg ada aja jdnya :D

      Delete
  13. Sariroti rela kehilangan pelanggannya untuk menunjukkan keberpihakannya, ma umat muslim juga rela kehilangan roti pavoritnya untuk tunjukkan keberpihakannya Bela Al-Qur'an sebagai pedoman hidup

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sih ga takut kehilangan sari roti, lah disini emang nggak ada sari roti. Aku kudu piye wkwk 😸😸

      Delete
  14. eh, nulis ini juga.
    Namanya perusahaan pasti perlu ya melakukan klarifikasi, cuma bahasanya mbutuh dipermak. Repot lah kalau masuk ke SARA ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huum perlu, tp kyknya dia salah timing buat memposting hehe 👹👹

      Delete
  15. Sari roti emang enak, keluargaku paling suka roti. Tapi kalau umat dan ulama tersakiti dengan klarifikasinya aku cari roti lain. Memang kasihan tapi umat islam sekarng harus punya sikap jangan berada ditengah-tengah.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)