Thursday 21 June 2012

Ohh.. birunya Maluku



Aku hanyalah pendatang. Aku pun tak menyangka bisa tinggal di daerah timur Indonesia. Maluku. Lebih tepatnya lagi, Ambon. Yah Ambon manise.
Tak perlu aku jelaskan bagaimana aku berjodoh dengan suamiku yang bekerja di Ambon ini. Yang jelas ia juga tak menyangka, jika ia mendapat tugas kenegaraan di wilayah ini. Semuanya adalah takdir.
Awalnya aku dan suamiku merasa terasing tinggal di sini, jauh dari keluarga, orangtua, dan teman. Berbeda bahasa, adat istiadat, waktu, bahkan pola makan. Tapi, seiring berjalannya waktu. Kami justru lebih merasakan ketenangan tinggal di Ambon, dibanding tinggal di Ibukota. Walaupun kata orang dahulunya, Ambon adalah daerah sejuta konflik. Tapi kami tak merasa ini adalah daerah konflik. Karena semua itu telah berlalu dan tak perlu diingat lagi kesalahan-kesalahan di masa lampau. Ambon tak pernah macet, bebas polusi dan memiliki masyarakat yang ramah. Bagiku, daerah ini sangat memanjakan mata, menawarkan sejuta inspirasi, dan membuatku semakin cinta Indonesia. Mengapa?

Berawal ketika kantor suamiku mengadakan karyawisata ke pantai Liang. Liang adalah salah satu pantai terindah di Ambon. Mataku tak henti menatap birunya laut yang terhampar didepanku saat itu ketika kami telah sampai, luar biasa indah sekali. Oh Tuhan.. dengan apa Kau ciptakan laut sebening dan sebiru ini. Aku terpesona, apalagi ketika terngiang lagu Maluku Tanah Pusaka,
Pasir putih haluse.. gunung deng tanjung, beta seng lupa’e..” betulah lagu itu, baru melihat satu keindahan alam Maluku saja aku tak bisa menghapus begitu saja keindahannya dari memori otakku.

Liang
Setelah pulang dari Liang, aku langsung jatuh cinta saat itu juga dengan Ambon dan tak pernah lekang dalam ingatan. Oh laut biru itu, menenangkan.. Indah. *membayangkan sambil memejamkan mata.
Itu, bukan perjalanan pertama. Pertengahan bulan Juni 2011, aku, suamiku dan kawan-kawannya nekat pergi berpetualang ke Banda Naira. Sebuah pulau kecil di Maluku tengah. Sedikit kesal aku bergumam dalam hati, “Haduuh ngapain sih ke Banda? Banda itu apa? Emangnya di Banda ada apa sampai suamiku semangat sekali ingin ke sini padahal keuangan lagi pas-pasan”, Namun dugaanku salah. Banda membuat pengetahuanku akan Indonesia bertambah. Aku baru tahu, ‘gara-gara’ menginjakkan kaki pertama kali ke Banda. Bangsa portugis menjajah Indonesia dan ingin merampas seluruh kekayaan Indonesia yang berupa rempah-rempah. Bahkan bangsa Eropa itu rela berjuang mati-matian agar Banda tak jatuh ke tangan bangsa lain. Yah, cengkeh dan pala menjadi titik balik salah satu perjuangan bangsa Indonesia.

Jual beli pala dengan VOC

Tidak hanya itu, Banda pun kemudian menjadi tempat pengasingan para pejuang kemerdekaan, seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dr Cipto Mangunkusumo , Iwa Kusumasumantri, serta beberapa anggota organisasi Sjarikat Islam (SI). Bahkan konon kabarnya, pak Hatta begitu mencintai Banda. Pak Hatta sangat dekat dengan masyarakat Banda. Tak jarang, ketika hari minggu tiba, pak Hatta mengajak rekan-rekannya untuk berkeliling pulau Banda atau berenang melihat keindahan bawah lautnya. Rekam jejak mereka dan para penjajah itu masih tergambar jelas di pulau kecil ini. Rumah-rumah pengasingan, benteng-benteng buatan portugis, gereja tua, istana mini. Wah kota kecil ini meninggalkan jejak perjuangan yang tak diketahui banyak orang Indonesia. Padahal dari sinilah sedikit banyaknya perjuangan bangsa Indonesia itu bermula. Kalian, jika ingin mengenal Indonesia lebih jauh. Datanglah ke Banda, salah satu urat nadi perjuangan ada di sini. Oh ya? Tentang istana mini, katanya orang Banda. Istana mini itu merupakan cikal bakal berdirinya banyak istana di Indonesia. Salah satunya istana Bogor dan Istana kenegaraan. Wah, aku baru tahu loh. Untung datang ke Banda ^^,
Tak banyak pula orang yang tau. Jika di banda ini terdapat wisata bawah laut yang luar biasa Indah. Beruntunglah ada Sail Banda tahun 2010 kemarin. Tak Heran, setelah sail Banda. Hotel-hotel, mulai banyak di bangun di kota Ambon. Banyak turis asing menjadikan Banda salah satu wisata terbaik mereka. Aku jadi penasaran, kenapa ya?
Ketika aku senorkeling di pulau gunung api, karang-karang Indah terhampar indah tak berjarak. Ikan-ikan segar warna-warni berseliweran, laut biru membuatku ingin berlama-lama berada di dalam laut walaupun hujan mulai turun satu-satu. Subhanallah, keindahan laut banda membuatku sering bermimpi. Bahkan berbulan-bulan setelahnya tanpa menyelam pun masih suka terbayang-bayang indahnya pesona laut banda. Ah menyesal waktu itu senorkeling hanya sebentar. Tapi itulah akhirnya yang membuatku bercita-cita ingin balik lagi mengunjungi Banda. Doakan ya, next time bisa kesini lagi.
owh, pantas saja Banda diburu wisatawan asing. Ternyata setelah googling di Internet, Banda memiliki terumbu karang terbesar di dunia. Dari 700 karang di dunia, banda memiliki 64%nya alias 432 jenis karang. Luar biasa, belum lagi ikan-ikannya. Oh indah sekali pulau ini. Sayang Masyarakat Indonesia belum banyak yang tau apa itu Banda Naira. Andai sekali saja mereka kemari, mereka pasti sadar. Maluku, tidak pantas disebut daerah pelosok.

Gunung api Banda berlatar laut biru menawan

Eit, itu belum seberapa dari pulau Ambon. Belum lama ini ketika libur paskah. Lagi-lagi kami berpetualang ke ujungnya pulau Ambon. Tepatnya di Sawai. Sawai, terletak di ujung pulau Seram Maluku Tengah. Untuk menuju kemari dibutuhkan keberanian ekstra. Selain budget yang luar biasa menguras kantong, juga menguras energi. Dari Ambon saja sekitar 4-6 jam untuk bisa sampai ke desa Sawai. Ah waktu dan uang sebanyak itu tak seberapa dibandingkan pesona alam dan keindahan desa Sawai yang tak bisa dibayar dengan apapun. Tidak ada celah satu lokasi pun di desa sawai ini yang kedalaman lautnya tak terlihat, katanya jarak pandang kejernihan airnya mencapai 30 meter, keren ya boo... Semuanya biruuu, semuanya bening, semuanya terlihat terumbu karangnya. Benar-benar seperti kolam.

Senorkelingaaan...seruuuu

Ah Indonesia, kau memang cantik sekali, sangat-sangat cantik. Sangat rugi jika orang-orang di luar sana liburan dan menghabiskan waktu ke luar negri yang menghabiskan ongkos mahal. Di Indonesia sendiri, tanah air kita. Kekayaan alamnya jauh lebih indah dibanding negara lain. Mau bukti? Wong, orang bule aja jauh-jauh hari sudah datang ke sawai. Laah, aku baru tau kemarin. Ya ampun.. payah banget aku ini.

Pantai Ora - Sawai
Sudut-sudut biru Maluku tidak hanya itu saja. Aku sering iseng melihat foto-foto suamiku ketika perjalanan dinas, -Karena area dinasnya hanya seputar Maluku dan Sulawesi-. Tak jarang ketika tugas telah selesai, suami berjalan-jalan mengunjungi pantai-pantainya yang, lagi-lagi biru. Oh Maluku, aku jadi teringat pesan seorang teman. “Banyak-banyaklah berpetualang, maka kau akan lebih mengenal Tuhanmu,”. Dan benar, tinggal di Ambon ini, berada di setiap sudut birunya, tak henti-hentinya bibir mengucap rasa syukur. Oh Tuhan, dibalik konflik berkepanjangan yang menimpa Indonesia. Ternyata Kau menganugerahi karunia tak ternilai di sudut pulau Maluku.

Ternate dari ketinggian

Sepertinya, beta seng bisa lai jaoh-jaoh dari Ambon. Beta su cinta mati deng Ambon. Ambon memberikan beta ketenangan batin yang tak terbandingkan dibanding kota-kota lain di Indonesia. Secara beta adalah penikmat laut dan keteduhannya. I love The blue Of Maluku, Ambon Manise.
Ambon 21062012
Sio Danke banyak lai Ambon :)

9 comments :

  1. saya yang di ambon aja belum pernah ke sawai ama banda.. hehehe.. salutt... mungkin keindahan maluku tidak bisa saya gambarkan melebihi apa yang saya baca ini.. tapi satu yang bisa saya pastikan, tak akan ada yang menyesal sepulang dari maluku.. rasakan.. jangan hanya mendengar dan kemudian berbicara tanpa menikmati sendiri kebenarannya.. ayo ke maluku.. ayo ke ambon.. ^^v

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget pai, kemaren aja kontingen MTQ dari Aceh masih terkenang ambon.
      eh anak banda blm pernah pulkam? haduh bagaimana ini :D

      Delete
  2. pengeeennn iiihhhh...... *lagi2 mentok masalah biaya -__-"

    ReplyDelete
  3. Wah ternyata Indonesia kaya dengan wisata alam, pantainya kereen banget, jadi pengen ke Ambon

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo tia ke sini, moga besok sama pasangan halalnya ya :D

      Delete
  4. Wah bangga sama Indonesia memiliki wisata alam yang berlimpah, jadi pengen ke pantai Ora, kereeen banget ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya tia, pantai ora cantik banget emang.. betaaah deh disana :D

      Delete

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)