Friday 8 May 2009

Remehkan Perkara kecil! berani...(-0-0-)!

^_^..

Sobat FB, apakah anda selalu meremehkan masalah yang paling kecil? seperti berbicara di handphone dalam keadaan batterai sedang dicharger, mengikat rambut dengan karet gelang biasa, menaruh buku bacaan di meja makan, atau memijat sendiri kepala ketika anda mengalami pusing. Jelas sekali semua itu adalah perkara yang sangat kecil.

Pernahkan anda bayangkan bahkan mengalami sendiri akibat dari perbuatan tersebut? Saya punya teman yang kebetulan dia kuliah di Fakultas Pertanian di salah satu universitas negeri di Kaltim, dia bercerita ke saya ketika dia dan teman sekelasnya sedang praktik di lab. Di sela-sela kerjanya, salah satu temannya yang dikenal cerdas memotong benda yang sangat mudah dipotong hanya menggunakan mata pisau langsung tanpa sampul cutter, tersentak dalam ruangan itu kaget ketika sang mentor yang kebetulan berasal dari Jepang, membentak temannya itu dengan nada yang sangat keras “hei kamu!!!”.



Dengan bahasa Indonesia yang kaku orang Jepang itu berkata “Kamu tau akibat tidak memakai pengaman?”. “Hei …selain kamu yang rugi, aku justru mengalami kerugian yang lebih besar. Kamu mau tau apa kerugiannya? Kalau sampai tangan kamu terpotong oleh pisau itu jelas kamu akan merasa rugi. Sedangkan aku, berapa banyak waktu yang hilang selama aku di sini mengajar kalian, berapa banyak temanmu yang terhambat dalam praktik ini, betapa malunya aku ketika di koran tertulis bahwa aku tidak professional dalam mendidik kalian, terlebih universitas ini akan mengeluarkan biaya yang besar ketika tercemar nama baiknya gara-gara hanya sebuah mata pisau.

Sobat FB, betapa ruginya kita, ketika kita selalu dan selalu berbuat kesalahan yang paling kecli sekalipun. Lihatlah..betapa orang Jepang sudah berpikir ke depan sebelum terjadi hal-hal yang lebih rumit lagi

Simaklah kisah berikut ini…

Seorang anak kecil yang sangat lugu berlari tergesa-gesa hingga bercucuran keringat menghampiri ibunya, dengan terbata-bata sang anak berkata “ Bu…apa nama lubang yang ada di depan rumah kita itu bu?” Ibunya menjawab “Jangan ganggu ibu, ibu sedang masak”. Pergi ke ayahmu sana!’ Anak itupun berlari menghampiri ayahnya, dengan nafas yang tersengal-sengal sang anak berkata “Ayah…apa nama lubang yang didepan rumah kita itu yah…” Ayah menjawab “ Aduh nak..Ayah sedang sibuk membaca Koran neh, sana!!! datangi kakakmu” Kembali sang anak yang terlihat sangat lelah itu mendatangi kakaknya, sambil berusaha mengatur nafas sang anak bertanya “kakak….kakak tau apa nama lubang yang didepan rumah kita itu? Lalu kakak menjawab dengan santai “itu namanya sumur de..Kenapa memangnya de?” dengan segera sang adik menjawab “cepatlah kakak ke sumur itu, adik kita jatuh ke dalam sumur itu”

"Hai orang yang sesat dan disesatkan, tidakkah kamu mendengar firman Allah, "Dan kamu menganggapnya yang ringan saja, padahal di sisi Allah adalah besar." (An-Nur 150)

dr s'oRg sahabat di Facebook.. MIRZA DEWANTARA

Post a Comment

Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca catatan saya, semoga bermanfaat ya ^^
Mohon komennya jangan pakai link hidup, :)